22 April 2010

Drydock World Batam Rusuh

Drydock World Batam Rusuh - Kerusuhan yang terjadi di Pt Drydock World Batam telah melumpuhkan aktivitas kegiataan bekerja di perusahaan tersebut. Kerusuhan itu juga telah mengancurkan lebih dari 50% fasilitas yang ada dilokasi perusahaan PT Drydock World batam.

Kerusuhan yang terjadi sejak pukul 08.15 tadi pagi bermula dari seorang pekerja asal India yang diduga menghina satu pekerja lokal ketika sedang mengerjakan perbaikan sebuah kapal. Penghinaan ini memancing kemarahan karyawan yang lain sehingga pekerja asing itu dipukuli hingga memasuki ruang kantor Drydock Graha.

Kekesalan karyawan semakin memuncak dan tidak terkendali yang berujung dengan pembakaran tiga gedung administrasi milik perusahaan, bahkan dua di antaranya hancur dan dibakar.

Tidak cukup membakar gedung, karyawan semakin beringas dan menghancurkan 33 unit mobil yang diduga milik pekerja asing dan enam di antaranya dibakar. Karyawan lokal terus melakukan penyisiran dan penganiayaan terhadap pekerja asing asal India, baik yang berada di lokasi workshop maupun di gedung kantor.

“Aktivitas perusahaan langsung lumpuh total, polisi dibantu TNI langsung turun membuat pagar kawat berduri untuk mengantisipasi keadaan,” ujar seorang karyawan kepada Bisnis.com yang memantau langsung di lokasi kejadian.

Saat ini polisi sedang mengevakuasi seluruh pekerja asal India, baik yang berada di areal workshop maupun yang terperangkap dalam gedung yang terbakar. Sementara itu, seluruh karyawan masih bertahan di luar pagar perusahaan.

PT Drydock merupakan anak perusahaan Drydock World Dubai yang bergerak di bidang perbaikan dan pembuatan kapal. Total investasi yang ditanamkan perusahaan ini mencapai US$500 juta dengan jumlah karyawan sekitar 2.000 orang. Perusahaan ini berlokasi di kawasan industri shipyard Tanjung Uncang dan beroperasi sejak 2008.

1 komentar :

PT. Batamas Jala Nusantara mengatakan...

Salah satu sebabnya juga adanya itikad buruk partner asing dalam bisnis galangan kapal di Indonesia. Seperti yang dialami oleh PT. Batamas Jala Nusantara yang assetnya yang merupakan fasilitas pelabuhan khusus industri galangan kapal di Tanjung Uncang Batam telah dialihkan ke PT. Batamec dengan memperdaya hukum dan peradilan di Indonesia.
Ini termasuk penodaan merah putih oleh investor asing.

Tulisan Terkait: