Buku Pengakuan Abuya Pembuat Tsunami - Sebuah Buku tentang pengakuan Abuya Putra Bani Tamin telah membuat Tsunami dengan judul "Tsunami Membuktikan Abuya Putra Bani Tamim (Satria Piningit)", kini tengah menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat.
Adapun isi didalam buku itu adalah menjelaskan, bahwa Putra Bani Tamim adalah seorang Ikhwan atau saudara Rasulullah SAW, yang dirindui Baginda semenjak Baginda masih hidup, sedangkan keluarganya itu datang ke bumi setelah kewafatan Baginda Rasul SAW, artinya Putra Bani Tamim itu tidak pernah bertemu secara lahir, tapi mereka berdua saling sangat merindukai, hal ini sangat ajaib, dimana Putra Bani Tamim adalah seorang yang hidup matinya adalah untuk perjuangan Hadis Rasulullah tentang akhir zaman.
Abuya Asaari ini diwaktu umur 20an, menatap Hadis-hadis Nabi itu sambil menangis-nagis, karena merasakan itu ialah surat cinta dari Baginda Rasul kepadanya, untuk dilaksanakan !, maka berjuanglah dia dengan dipimpin oleh Roh Rasulullah, Dia ialah Mukjizat Rasul.
Abuya Putra Bani Tamim berjuang di Indonesia sejak tahun 1985, seluruh Indonesia dijelajahinya dan pernah mengkagumi Soekarno, apa saja tentang Indonesia di tahu seperti orang Indonesia tahu, rupanya memang kakeknya orang Wonosobo dan ibunya pun lahir disitu, dipindahkan ke Malaysia sewaktu masih kecil, jadi Putra Bani Tamim itu ialah orang Indonesia yang dipingit Malaysia.
Sekarang Abuya Asaasi mempunyai 1.000 orang pengikut yang taat diseluruh Indonesia dengan jemaahnya yang kian berwibawa, dari Sabang ke Merauke, orang Abuya Asaari ada dimana-mana, namun semuanya hanya dianggap cabang dari Malaysia yang dipimpin Abuya Asaari. Indonesia adalah Anshar. Abuya Asaari satukan dua bangsa ini menjadi satu.
Bila Malaysia susah, Indonesia akan menolong dan bila Indonesia susah, Malaysia akan menolong, contohnya ketika Aceh berperang dengan Indonesia, Abuya Asaari paling risau, Abuya tahu ada orang ketiga yang mencetuskannya yaitu Amerika. Tidak ada seorang pemimpin Indonesia yang mau menghentikan perang, artinya Indonesia betul-betul dalam bahaya perang, yang dapat menghancurkannya seperti Iraq, maka oleh Abuya Asaari dirancang satu cara untuk menyelamatkan Indonesia, yaitu Tsunami.
FPI Tunggu Hasil Kajian MUI
Menyikapi ramainya perbincangan buku kontroversial 'Tsunami Membuktikan Abuya Putra Bani Tamim (Satria Piningit)' karya Hatijah Aam, Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung akan menunggu MUI untuk melakukan pengkajian buku tersebut.
Namun begitu, Ketua FPI Kota Bandung Saeful Abdullah menuturkan, dari kisah Abuya bisa mendatangkan tsunami itu sudah melanggar akidah.
"Tsunami itu jelas cobaan dari Allah SWT, bukan ciptaan manusia," tutur Saeful ketika dihubungi detikbandung melalui telepon, Senin (26/4/2010).
Untuk memastikan buku tersebut itu menyimpang dari akidah pihaknya menunggu MUI. "Kalau memang diceritakan dalam buku dia bisa mendatangkan tsunami, jelas ini merupakan musyrik. Tapi kami menunggu hasil kajian MUI," jelasnya.
Saeful menambahkan, sekilas dari kisah dalam buku tersebut sudah melanggar ajaran Islam. Jika nanti terbukti melanggar, buku itu harus ditarik.
"Orang yang mengaku Satria Piningit itu tidak ada. Dan kalau benar menyimpang bukunya, harus ditarik. Seandainya masih beredar di toko kami siap melakukan sweeping. Dan tentunya kalau dinilai melanggar akan kami laporkan ke pihak berwenang karena sudah masuk ke penistaan agama," tandasnya.
Adapun isi didalam buku itu adalah menjelaskan, bahwa Putra Bani Tamim adalah seorang Ikhwan atau saudara Rasulullah SAW, yang dirindui Baginda semenjak Baginda masih hidup, sedangkan keluarganya itu datang ke bumi setelah kewafatan Baginda Rasul SAW, artinya Putra Bani Tamim itu tidak pernah bertemu secara lahir, tapi mereka berdua saling sangat merindukai, hal ini sangat ajaib, dimana Putra Bani Tamim adalah seorang yang hidup matinya adalah untuk perjuangan Hadis Rasulullah tentang akhir zaman.
Abuya Asaari ini diwaktu umur 20an, menatap Hadis-hadis Nabi itu sambil menangis-nagis, karena merasakan itu ialah surat cinta dari Baginda Rasul kepadanya, untuk dilaksanakan !, maka berjuanglah dia dengan dipimpin oleh Roh Rasulullah, Dia ialah Mukjizat Rasul.
Abuya Putra Bani Tamim berjuang di Indonesia sejak tahun 1985, seluruh Indonesia dijelajahinya dan pernah mengkagumi Soekarno, apa saja tentang Indonesia di tahu seperti orang Indonesia tahu, rupanya memang kakeknya orang Wonosobo dan ibunya pun lahir disitu, dipindahkan ke Malaysia sewaktu masih kecil, jadi Putra Bani Tamim itu ialah orang Indonesia yang dipingit Malaysia.
Sekarang Abuya Asaasi mempunyai 1.000 orang pengikut yang taat diseluruh Indonesia dengan jemaahnya yang kian berwibawa, dari Sabang ke Merauke, orang Abuya Asaari ada dimana-mana, namun semuanya hanya dianggap cabang dari Malaysia yang dipimpin Abuya Asaari. Indonesia adalah Anshar. Abuya Asaari satukan dua bangsa ini menjadi satu.
Bila Malaysia susah, Indonesia akan menolong dan bila Indonesia susah, Malaysia akan menolong, contohnya ketika Aceh berperang dengan Indonesia, Abuya Asaari paling risau, Abuya tahu ada orang ketiga yang mencetuskannya yaitu Amerika. Tidak ada seorang pemimpin Indonesia yang mau menghentikan perang, artinya Indonesia betul-betul dalam bahaya perang, yang dapat menghancurkannya seperti Iraq, maka oleh Abuya Asaari dirancang satu cara untuk menyelamatkan Indonesia, yaitu Tsunami.
FPI Tunggu Hasil Kajian MUI
Menyikapi ramainya perbincangan buku kontroversial 'Tsunami Membuktikan Abuya Putra Bani Tamim (Satria Piningit)' karya Hatijah Aam, Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung akan menunggu MUI untuk melakukan pengkajian buku tersebut.
Namun begitu, Ketua FPI Kota Bandung Saeful Abdullah menuturkan, dari kisah Abuya bisa mendatangkan tsunami itu sudah melanggar akidah.
"Tsunami itu jelas cobaan dari Allah SWT, bukan ciptaan manusia," tutur Saeful ketika dihubungi detikbandung melalui telepon, Senin (26/4/2010).
Untuk memastikan buku tersebut itu menyimpang dari akidah pihaknya menunggu MUI. "Kalau memang diceritakan dalam buku dia bisa mendatangkan tsunami, jelas ini merupakan musyrik. Tapi kami menunggu hasil kajian MUI," jelasnya.
Saeful menambahkan, sekilas dari kisah dalam buku tersebut sudah melanggar ajaran Islam. Jika nanti terbukti melanggar, buku itu harus ditarik.
"Orang yang mengaku Satria Piningit itu tidak ada. Dan kalau benar menyimpang bukunya, harus ditarik. Seandainya masih beredar di toko kami siap melakukan sweeping. Dan tentunya kalau dinilai melanggar akan kami laporkan ke pihak berwenang karena sudah masuk ke penistaan agama," tandasnya.
0 komentar :
Posting Komentar