07 April 2010

Balita Perokok Bernama Sandi

Balita Perokok Bernama Sandi - Sandi Adi Susanto (4 tahun), balita perokok yang sempat menggemparkan, karena terkait video dirinya beredar di youtube. Sandi yang disebut-sebut sudah candu merokok layaknya orang dewasa itu terlihat merokok pada salah satu tayangan video youtube, dan bukan cuma sekedar merokok Sandi juga berkata jorok pada video tersebut.

Berita terbaru dari Balita Perokok, Sandi Adi Susanto yang diperoleh dari media massa, yaitu tentang adanya tawaran dari pihak Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur yang akan memberikan pendidikan gratis bagi Sandi.

Melalui Kepala Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Jawa Timur, Jarot Edi Sulistiyono, menyatakan kepada media, bahwa pemberian pendidikan gratis bagi balita tersebut karena keprihatinan pemerintah, khususnya Pemkot Malang terhadap anak tersebut.

"Kami akan memberikan pendidikan gratis secara bertahap bagi Sandi. Kami telah berkoordinasi dengan Disnakersos guna memberikan pendampingan bagi Sandi," ujarnya.

Saat ini, dirinya masih melakukan koordinasi dengan Disnakersos Kota Malang serta Dinas Pendidikan untuk memberikan pendidikan gratis tersebut.

"Kepala Bidang Penyuluhan dan Perlindungan anak, ibu Winarti, sudah mendatangi Dinas Pendidikan untuk koordinasi tentang Sandi," tuturnya.

Rencananya, Sandi mendapatkan pendidikan gratis di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), selanjutnya masih menunggu perkembangannya.

"Yang jelas, dia akan mendapatkan pendidikan gratis di tingkat PAUD," ucapnya menegaskan.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, Sutrisno, mengatakan, Sandi seharusnya ditangani secara psikologis terlebih dahulu. "Untuk pendidikan `kan bisa mengikuti ketika psikologis Sandi sudah baik," tuturnya

Apa yang dialami Sandi sempat mengundang rasa keprihatinan Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Seto Mulyadi (Kak Seto). Kak Seto mengemukakan apa yang dialami Sandi adalah salah satu pengaruh lingkungan.

Oleh karena itu, Sandi tidak perlu direhabilitasi, sebab kondisi Sandi akan membaik, meski dengan bantuan orang-orang terdekatnya. "Saya memaklumi kondisi tersebut, karena keluarga telah mencoba mengenalkan anak tersebut pada lingkungan. Namun ternyata, lingkungannya kurang baik," paparnya.

Kak Seto berharap, supaya permasalahan yang dialami Sandi tidak perlu dibesar-besarkan, dan berharap kepada media tidak mempublikasikan secara berlebih kondisi Sandi, supaya bisa mengalami kesembuhan secara psikologis.

0 komentar :

Tulisan Terkait: