11 Februari 2010

Sylvia Russarina Dilaporkan Hilang

Sylvia Russarina Dilaporkan Hilang - Sylvia Russarina yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ke polisi. Warga Jalan Kemajuan Blok K Nomor 6 Perumahan Purimasurti, Muara Jambi ini terakhir terlihat pergi dari indekosannya pada tanggal 26 Januari 2010.

Seperti keterangan kakak kandung Sylvia Russarina, Maria Estela Karolina saat melapor di entra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolwiltabes Semarang, Selasa, mengatakan sejak kepergian Sylvia pada 26 Januari lalu, sejak itupula adiknya tidak pernah terlihat dan tidak dapat dihubungi dan telepon selulernya sering tidak aktif, bahkan teman-temannya dikampus juga tidak ada yang mengetahui keberadaan Sylvia Russarina berada.

Maria mengaku sengaja datang dari Muara Jambi ke Semarang bersama suaminya sejak dua hari lalu untuk mencari keberadaan adiknya.

Ia menjelaskan, korban terakhir kali menghubungi ibunya melalui telepon seluler pada Sabtu (6/2) siang dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja serta meminta agar dirinya tidak usah dicari.

"Kami sekeluarga sangat khawatir dan curiga telah terjadi sesuatu dengan Sylvia karena hingga saat ini tidak bisa dihubungi sama sekali," ujarnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan salah seorang rekannya, sekitar dua minggu lalu Sylvia terlihat berjalan bersama seorang laki-laki di sekitar kawasan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

"Setelah kami tunjukkan foto laki-laki yang kami peroleh dari jejaring sosial `facebook` kepada teman-teman korban ternyata memang benar laki-laki tersebut yang sering pergi dengan adik saya," katanya.

Ia menduga menghilangnya Sylvia berkaitan dengan nilai mata kuliahnya di semester IX Fakultas Kedokteran yang merosot dibandingkan beberapa semester sebelumnya.

"Saya dan pihak keluarga hanya bisa berharap Sylvia dapat segera ditemukan dan kembali ke tengah-tengah kelurga," kata Maria dengan berusaha menahan isak tangis.

Terancam Dikeluarkan

Sylvia Russarina (23), yang dilaporkan hilang ke polisi oleh pihak keluarganya diketahui terancam dikeluarkan (drop out) dari kampusnya karena mempunyai catatan nilai akademis yang kurang bagus.

"Hasil evaluasi Sylvia selama delapan semester di fakultas kedokteran tidak memenuhi batas nilai yang telah ditentukan," kata Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Undip Prof Hertanto Wahyu Subagio di Semarang, Kamis.

Ia menjelaskan, Sylvia tercatat sebagai salah satu mahasiswi yang bermasalah dengan nilai akademis kuliah dan pada semester VIII, indek prestasi kumulatif (IPK) Sylvia hanya mencapai 1,69 serta baru menempuh 100 SKS.

"IPK Sylvia berada dibawah ketentuan minimal IPK yang harus dicapai yakni 2,00 dan aturannya mahasiswi yang bersangkutan diharapkan mengundurkan diri atau akan dikeluarkan," ujarnya.

Berkaitan dengan hal itu, katanya, pihak fakultas telah mengajukan rekomendasi mahasiswi tersebut ke rektor karena yang berhak memberikan sanksi adalah pihak rektorat.

Ia menyebutkan, hingga saat ini Sylvia tidak menyelesaikan urusan yang terkait dengan nilai akademis, padahal surat keputusan untuk mengundurkan diri dari pihak rektorat sudah keluar.

Menurut dia, keputusan untuk pengunduran diri sebagai mahasiswi merupakan salah satu pilihan terbaik karena jika pihak rektorat langsung mengeluarkan Sylvia maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan transkip nilai atau surat pindah.

"Kalau memilih mengundurkan diri, mahasiswi yang bersangkutan masih dapat surat-surat administrasi, tapi jika sampai dikeluarkan maka Sylvia tak akan mendapatkan apa-apa," katanya.

Ia mengungkapkan, Sylvia pernah menjalani persidangan universitas lantaran melakukan kecurangan pada kartu ujian mid semester bersama teman satu angkatannya.

Selain itu, katanya, pihak universitas juga memergoki Sylvia melakukan perjokian saat ujian dan atas perbuatannya tersebut yang bersangkutan telah mendapat sanksi.

Menanggapi laporan dari keluarga yang melaporkan hilangnya Sylvia, Kasat Reskrim Polwiltabes Semarang AKBP Asep Jenal mengatakan, pihaknya telah menerjunkan dua tim untuk melacak keberadaan korban.

"Anggota dilapangan masih mencari informasi dan bukti-bukti yang berkaitan dengan hilangnya Sylvia untuk mengetahui apakah terdapat unsur penculikan atau tidak," katanya.

Sampai saat ini, katanya, belum ada indikasi yang mengarah kearah telah terjadi kasus penculikan.

"Kita tetap berusaha semaksimal mungkin agar kasus ini dapat cepat terungkap," kata Asep.

0 komentar :

Tulisan Terkait: