Finalis Abang dan None Jakarta 2009 - Pemilihan Abang dan None (Abon) Jakarta 2009 akan dilaksanakan pada 15 Juli mendatang. Saat ini sudah ditetapkan sebanyak 36 Finalis yang diseleksi dengan standar dan kualifikasi yang ketat dari berbagai tingkat wilayah DKI Jakarta.
"Dengan standar kualifikasi yang ketat sejak seleksi di tingkat wilayah dengan lebih mengutamakan kriteria penampilan, intelektualitas dan perilaku dengan bobot yang proporsional, dapat dikatakan bahwa 36 finalis rata-rata memiliki profil berbobot," kata Rusdi Saleh, Ketua Dewan Juri Abnon seperti yang dikutip dari kompas.com, Sabtu (11/7).
Ke-36 finalis terjaring dari 1.539 orang yang mendaftar di enam wilayah Jakarta, yakni Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu. Lebih lanjut ia mengatakan tugas dan tanggungjawab Abnon terpilih sebagai duta wisata dan budaya tidak ringan, sehingga Abnon terpilih harus memiliki wawasan luas serta pemahaman yang baik terhadap pariwisata dan budaya Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Abang dan None terpilih nantinya juga akan berperan sebagai Duta Anti Narkoba," ungkap Rusdi.
Para finalis Abnon 2009 ini, tambah Rusdi, telah dicecar dengan empat isu strategis, seperti bagaimana mengatasi sampah di Jakarta, bagaimana pengaruh budaya televisi tergadap perilaku penonton, bagaimana membuat budaya Betawi mendunia, dan strategi apa yang perlu dilakukan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota pelayanan.
"Pertanyaan itu kami ajukan secara mendadak pada masa 14 hari karantina dan jawabannya menakjubkan," tuturnya.
Juri yang terlibat pada Abnon 2009 yang bertema "Bangga Berbangsa Indonesia" ini adalah Rusdi Saleh bidang sejarah Jakarta dan kebudayaan Betawi, Ratih Sanggarwati bidang teknik penampilan dan tata busana, Robert Silalahi bidang pemerintahan dan pengetahuan umum, Hermawan Kartajaya bidang public relation dan pemasaran, Prita Kemal Gani bidang etiket dan kepribadian, Tity Koesoemo bidang kepariwisataan dan kemampuan bahasa Inggris, dan Rosemini bidang psikologi.
Para juri ini akan memberikan penilaian secara kridibel dan transparan seturut kompetensinya. Para finalis dinilai dari sisi psikologi dengan bobot 20 persen, penampilan 10 persen, pengetahuan pemerintahan 10 persen, kemampuan bahasa Inggris 15 persen, etika 15 persen, pengetahuan tentang sejarah kebudayaan Betawi 15 persen, dan public relation 15 persen.
"Dengan standar kualifikasi yang ketat sejak seleksi di tingkat wilayah dengan lebih mengutamakan kriteria penampilan, intelektualitas dan perilaku dengan bobot yang proporsional, dapat dikatakan bahwa 36 finalis rata-rata memiliki profil berbobot," kata Rusdi Saleh, Ketua Dewan Juri Abnon seperti yang dikutip dari kompas.com, Sabtu (11/7).
Ke-36 finalis terjaring dari 1.539 orang yang mendaftar di enam wilayah Jakarta, yakni Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu. Lebih lanjut ia mengatakan tugas dan tanggungjawab Abnon terpilih sebagai duta wisata dan budaya tidak ringan, sehingga Abnon terpilih harus memiliki wawasan luas serta pemahaman yang baik terhadap pariwisata dan budaya Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
"Abang dan None terpilih nantinya juga akan berperan sebagai Duta Anti Narkoba," ungkap Rusdi.
Para finalis Abnon 2009 ini, tambah Rusdi, telah dicecar dengan empat isu strategis, seperti bagaimana mengatasi sampah di Jakarta, bagaimana pengaruh budaya televisi tergadap perilaku penonton, bagaimana membuat budaya Betawi mendunia, dan strategi apa yang perlu dilakukan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota pelayanan.
"Pertanyaan itu kami ajukan secara mendadak pada masa 14 hari karantina dan jawabannya menakjubkan," tuturnya.
Juri yang terlibat pada Abnon 2009 yang bertema "Bangga Berbangsa Indonesia" ini adalah Rusdi Saleh bidang sejarah Jakarta dan kebudayaan Betawi, Ratih Sanggarwati bidang teknik penampilan dan tata busana, Robert Silalahi bidang pemerintahan dan pengetahuan umum, Hermawan Kartajaya bidang public relation dan pemasaran, Prita Kemal Gani bidang etiket dan kepribadian, Tity Koesoemo bidang kepariwisataan dan kemampuan bahasa Inggris, dan Rosemini bidang psikologi.
Para juri ini akan memberikan penilaian secara kridibel dan transparan seturut kompetensinya. Para finalis dinilai dari sisi psikologi dengan bobot 20 persen, penampilan 10 persen, pengetahuan pemerintahan 10 persen, kemampuan bahasa Inggris 15 persen, etika 15 persen, pengetahuan tentang sejarah kebudayaan Betawi 15 persen, dan public relation 15 persen.
1 komentar :
salam kenal....saya pernah mengkopy artikel di karodalnet beberapa waktu lalu dan saya sangat senang sekali setelah saya punya blog sendiri saya bisa komunikasi dengan blog ini..........trims
Posting Komentar