Selebaran dibagi-bagikan 2 orang pria kepada ratusan hadirin saat kampanye Capres Jusuf Kalla di Medan, Sumatera Utara. Hadirin yang mayoritas didominasi kaum perempuan berjilbab tampak menerima selebaran itu ketika JK bertemu dengan pemuka agama di asrama haji Medan, Sumatera Utara, Kamis (24/6/2009).
Selebaran itu berisikan foto kopi berita yang dimuat oleh Tabloid Indonesia Monitor edisi 49 tahun I/3-9 Juni 2009. Berita itu hasil wawancara dengan Habib Husein Al Habsy dan diberi judul "Apa PKS tidak tahu istri Boediono Katolik?"
Ada sekitar 15 pertanyaan yang diajukan kepada Habib Husein. Isinya, seputar pernyataan Habib Husein yang menyesalkan SBY memilih Boediono. Menurut Habib, SBY memilih Boediono tanda bahwa SBY tidak memperhatikan aspirasi parpol Islam.
Salah satu pertanyaannya, Apakah lobi partai Islam terlalu lemah untuk menjadi pendamping SBY? Habib Husein pun menjawab. Satu hal dari PKS, dan partai Islam lainnya, mereka sama sekali tidak diperhitungkan oleh SBY. Tetapi, mereka semua justru mengakali umat untuk kepentingan mereka masing-masing.
Apakah PKS tidak tahu, bahwa istrinya Boediono katolik. Tetapi, saya tidak akan bahas itu, katolik atau bukan. Tetapi, kejadian ini menunjukkan keadaaan yang tidak demokratis.
Boediono ini Islamnya, Islam iwak ya iwak, celeng ya celeng. Islam tralala. PKS sadar tentang hal ini. Tetapi mereka berhitung dengan kursi yang bakal diperoleh makanya tutup mata dengan penunjukan Boediono.
Hadirin yang hadir terlihat membaca sambil mendengarkan pidato JK. Sebelumnya, beberapa waktu lalu Ketua Tim Sukses SBY-Boediono, Hatta Rajasa, telah membantah isu bahwa istri Boediono beragama Katolik. Menurut Hatta, istri Boediono seorang muslimah dari dulu. (detik.com)
Selebaran itu berisikan foto kopi berita yang dimuat oleh Tabloid Indonesia Monitor edisi 49 tahun I/3-9 Juni 2009. Berita itu hasil wawancara dengan Habib Husein Al Habsy dan diberi judul "Apa PKS tidak tahu istri Boediono Katolik?"
Ada sekitar 15 pertanyaan yang diajukan kepada Habib Husein. Isinya, seputar pernyataan Habib Husein yang menyesalkan SBY memilih Boediono. Menurut Habib, SBY memilih Boediono tanda bahwa SBY tidak memperhatikan aspirasi parpol Islam.
Salah satu pertanyaannya, Apakah lobi partai Islam terlalu lemah untuk menjadi pendamping SBY? Habib Husein pun menjawab. Satu hal dari PKS, dan partai Islam lainnya, mereka sama sekali tidak diperhitungkan oleh SBY. Tetapi, mereka semua justru mengakali umat untuk kepentingan mereka masing-masing.
Apakah PKS tidak tahu, bahwa istrinya Boediono katolik. Tetapi, saya tidak akan bahas itu, katolik atau bukan. Tetapi, kejadian ini menunjukkan keadaaan yang tidak demokratis.
Boediono ini Islamnya, Islam iwak ya iwak, celeng ya celeng. Islam tralala. PKS sadar tentang hal ini. Tetapi mereka berhitung dengan kursi yang bakal diperoleh makanya tutup mata dengan penunjukan Boediono.
Hadirin yang hadir terlihat membaca sambil mendengarkan pidato JK. Sebelumnya, beberapa waktu lalu Ketua Tim Sukses SBY-Boediono, Hatta Rajasa, telah membantah isu bahwa istri Boediono beragama Katolik. Menurut Hatta, istri Boediono seorang muslimah dari dulu. (detik.com)
4 komentar :
janganlah jualan apapun namanya,menjelekkan punya orang lain.dosa tahu! rosul di 16 abad yang lalu sudah mengajarkan cara berdagang yang baik.kenapa hanya ingin jadi persiden cari memlintirkan isu miring?????????????
klo saya bilang orang itu kurang kerjaan.....
ngapain ngurus agama orang laen????
biar in istri na boediono maw katolik budha konghuchu kristen hindhu islam terserah dia lah.....
toh d pancasila ad..........
di sila semua sila.....
ga percaya buka ja buku SD tentang 45 butir pancasila...
kecuali nagara kita negara yg bnr2 menganut agama muslim.........
d negara kita ga menganut itu....
klo iya pun ga mungkin ad agama lain.....
klo saya bilang orang itu kurang kerjaan.....
ngapain ngurus agama orang laen????
biar in istri na boediono maw katolik budha konghuchu kristen hindhu islam terserah dia lah.....
toh d pancasila ad..........
di sila semua sila.....
ga percaya buka ja buku SD tentang 45 butir pancasila...
kecuali nagara kita negara yg bnr2 menganut agama muslim.........
d negara kita ga menganut itu....
klo iya pun ga mungkin ad agama lain.....
yaaa mesti di perhatiin lah, kalo ga di perhatiin bisa kacau..
di indonesia mana di akui nikah beda agama, yang jelas kalo mao nikah beda agama tuh bukan di indonesia. berarti kalo ga nikah di indonesia, dia ga tercatat di catatan nikah di kua
gimana kita bisa milih pemimpin kita kalo dia sendiri tidak mentaati aturan yang ada, itu bukan ciri pemimpin yang baik..
maka dari itu,kita harus cari tau kebenaran yang sebenarnya agar kita tidak salah pilih pemimpin.
semoga Allah memberi petunjuk,
Amiiinnn
Posting Komentar