Wasit kontroversi Tom Henning Ovrebo yang memimpin semifinal Chelsea melawan Barcelona di Stamford Bridge harus dikawal ketat saat meninggalkan Inggris, menyusul sejumlan ancaman pembunuhan yang ditujukan pada dirinya.
Ovrebo menjadi target pembunuhan fans The Blues setelah beberapa kali klaim penalti skuad Guus Hiddink ditolak wasit berusia 42 tahun asal Norwegia ini.
Ovrebp menolak klaim penalti para pemain Chelsea dan klub London Barat ini gagal lolos ke final Liga Champions di Olimpico Roma, 27 Mei setelah bermain imbang 1-1.
Gola Andres Iniesta membuyarkan ambisi Chelsea untuk mengulang final musim lalu berhadapan dengan Manchester United yang menggagalkan mereka di Moskow, Mei tahun silam.
Usai laga tersebut, Ovrebo diserang para pemain Chelsea, termasuk Didier Drogba dan Michael Ballak, dan untuk keluar dari lorong ganti pemain, Obvrebo terpaksa dikawal petugas keamanan Chelsea.
Namun, usai laga tersebut, pihak kepolisian terpaksa mengganti hotelnya sebelum mengatur kepulangan Ovrebo dari Inggris. Di kota kelahiran Ovrebo, Oslo, pihak kepolisian mengatakan, mereka tengan menginvestigasi ancaman pembunuhan yang dimuat dalam internet.
“Kami menanggapi dengan serius ancaman yang diposting lewat internet. Apapun yang kami yakini sebagai ancaman keselamatan dirinya akan ditindaklanjuti dengan serius,” ujar pihak kepolisian Oslo seperti dikutip dari Sportinglife.com.
Sementara, mantan wasit internasional Graham Pool mengatakan,”Pagi tadi, Ovrebo sudah keluar dari negara kami dibawah pengawalan ketat pihak kepolisi. Ini wasit di pertandingan sepak bola. Ini memalukan. Ketika di membooking hotel, mereka harus mengganti hotelnya karena khawatir fans Chelsea akan menemukan Ovrebo,” kata Poll. (inilah.com)
Ovrebo menjadi target pembunuhan fans The Blues setelah beberapa kali klaim penalti skuad Guus Hiddink ditolak wasit berusia 42 tahun asal Norwegia ini.
Ovrebp menolak klaim penalti para pemain Chelsea dan klub London Barat ini gagal lolos ke final Liga Champions di Olimpico Roma, 27 Mei setelah bermain imbang 1-1.
Gola Andres Iniesta membuyarkan ambisi Chelsea untuk mengulang final musim lalu berhadapan dengan Manchester United yang menggagalkan mereka di Moskow, Mei tahun silam.
Usai laga tersebut, Ovrebo diserang para pemain Chelsea, termasuk Didier Drogba dan Michael Ballak, dan untuk keluar dari lorong ganti pemain, Obvrebo terpaksa dikawal petugas keamanan Chelsea.
Namun, usai laga tersebut, pihak kepolisian terpaksa mengganti hotelnya sebelum mengatur kepulangan Ovrebo dari Inggris. Di kota kelahiran Ovrebo, Oslo, pihak kepolisian mengatakan, mereka tengan menginvestigasi ancaman pembunuhan yang dimuat dalam internet.
“Kami menanggapi dengan serius ancaman yang diposting lewat internet. Apapun yang kami yakini sebagai ancaman keselamatan dirinya akan ditindaklanjuti dengan serius,” ujar pihak kepolisian Oslo seperti dikutip dari Sportinglife.com.
Sementara, mantan wasit internasional Graham Pool mengatakan,”Pagi tadi, Ovrebo sudah keluar dari negara kami dibawah pengawalan ketat pihak kepolisi. Ini wasit di pertandingan sepak bola. Ini memalukan. Ketika di membooking hotel, mereka harus mengganti hotelnya karena khawatir fans Chelsea akan menemukan Ovrebo,” kata Poll. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar