Sebagian besar warga Makassar tiba-tiba digegerkan dengan beredarnya rekaman video seorang mahasiswi yang dipaksa telanjang di atas mobil. Rekaman berdurasi 58 detik itu dikabarkan sudah satu pekan terakhir ini menjadi bahan tontonan berbagai kalangan.
Dalam rekaman itu, terlihat jelas muka seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar. Di sampingnya duduk seorang lelaki yang mengenakan kostum warna merah bertuliskan club sepakbola di daerah ini. Diduga pasangan ini tepergok sedang berbuat mesum.
Ironisnya, beberapa pemuda yang memergoki pasangan ini malah membuat ulah. Dengan berlagak seperti aparat, beberapa pemuda yang diperkirakan berjumlah empat orang itu memaksa pasangan perempuan untuk membuka celananya.
Terdengar jelas dalam rekaman itu jika, para pelaku penggerebekan memaksa sang wanita untuk membuka celana. Kendati dipaksa, perempuan tersebut berusaha menolak. Namun, para penggerebek mengancam akan membawanya ke kantor.
"Bawa saja ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan," ujar salah seorang penggerebek tanpa menyebut identitas kantor yang dimaksud.
Mendapat ancaman itu, perempuan tersebut akhirnya mengalah. Apalagi, ia dituding telah melakukan hubungan badan dengan pasangan lelakinya. Teman lelaki terlihat tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya diam melihat teman perempuannya dipaksa membuka celana.
"Begini saja kalau kau mau dibantu, jujur saja apa yang kamu lakukan barusan tadi," timpal suara pria lainnya. Dengan dalih pembuktian bahwa tidak adanya hubungan badan itu, lagi-lagi pelaku pengerebekan memaksa perempuan itu untuk memperlihatkan alat vitalnya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh beberapa pelaku untuk mengabadikan dengan menggunakan ponsel.
Terlihat jelas dalam rekaman, sebuah handphone jenis nokia warna merah hitam sedang merekam peristiwa tersebut. Malah, proses perekaman itu mendapat dukungan dari beberapa pelaku.
"Kita rekam memang di sini supaya di kantor tidak direkam lagi," ujar salah satu dari pelaku.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi Heri Tri belum mengetahui adanya peredaran video rekaman itu. Menurunya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya rekaman itu.
"Saya belum tahu adanya peredaran video itu," singkat Heri, malam tadi. Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Hery Subiansauri juga mengakui hal yang sama. Menurutnya, pihaknya sama sekali belum mendengar adanya peredaran rekaman tersebut.
"Hanya saja, saya imbau agar masyarakat tidak membesar-besarkan hal itu untuk menjaga kondisi. Kami dari kepolisian akan berupaya untuk mengungkap pelaku yang mengedarkan rekaman itu," tandas Hery. (fajar.co.id)
Dalam rekaman itu, terlihat jelas muka seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar. Di sampingnya duduk seorang lelaki yang mengenakan kostum warna merah bertuliskan club sepakbola di daerah ini. Diduga pasangan ini tepergok sedang berbuat mesum.
Ironisnya, beberapa pemuda yang memergoki pasangan ini malah membuat ulah. Dengan berlagak seperti aparat, beberapa pemuda yang diperkirakan berjumlah empat orang itu memaksa pasangan perempuan untuk membuka celananya.
Terdengar jelas dalam rekaman itu jika, para pelaku penggerebekan memaksa sang wanita untuk membuka celana. Kendati dipaksa, perempuan tersebut berusaha menolak. Namun, para penggerebek mengancam akan membawanya ke kantor.
"Bawa saja ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan," ujar salah seorang penggerebek tanpa menyebut identitas kantor yang dimaksud.
Mendapat ancaman itu, perempuan tersebut akhirnya mengalah. Apalagi, ia dituding telah melakukan hubungan badan dengan pasangan lelakinya. Teman lelaki terlihat tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya diam melihat teman perempuannya dipaksa membuka celana.
"Begini saja kalau kau mau dibantu, jujur saja apa yang kamu lakukan barusan tadi," timpal suara pria lainnya. Dengan dalih pembuktian bahwa tidak adanya hubungan badan itu, lagi-lagi pelaku pengerebekan memaksa perempuan itu untuk memperlihatkan alat vitalnya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh beberapa pelaku untuk mengabadikan dengan menggunakan ponsel.
Terlihat jelas dalam rekaman, sebuah handphone jenis nokia warna merah hitam sedang merekam peristiwa tersebut. Malah, proses perekaman itu mendapat dukungan dari beberapa pelaku.
"Kita rekam memang di sini supaya di kantor tidak direkam lagi," ujar salah satu dari pelaku.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar, Ajun Komisaris Besar Polisi Heri Tri belum mengetahui adanya peredaran video rekaman itu. Menurunya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya rekaman itu.
"Saya belum tahu adanya peredaran video itu," singkat Heri, malam tadi. Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Hery Subiansauri juga mengakui hal yang sama. Menurutnya, pihaknya sama sekali belum mendengar adanya peredaran rekaman tersebut.
"Hanya saja, saya imbau agar masyarakat tidak membesar-besarkan hal itu untuk menjaga kondisi. Kami dari kepolisian akan berupaya untuk mengungkap pelaku yang mengedarkan rekaman itu," tandas Hery. (fajar.co.id)
0 komentar :
Posting Komentar