Intro lagu dimulai dengan gebukan drum untuk mengiringi koor ala lagu klub fans sepakbola. Setelah itu, kocokan gitar masuk dan langsung memimpin lagu menjadi ngebeat dengan nuansa yang nge-pop.
Mereka yang pernah mengenal musik The Nunung Cs tentu kaget. Seratus persen, single bertajuk S'pak Bola ini menggambarkan perubahan wajah musik mereka--dari orkes komedi ke pop!
Ya, tak ada lagi bunyi mandolin sebagai nuansa khas orkes komedi ala Pancaran Sinar Patromaks (PSP), yang mereka bangun di single perdana, Abang Gorengan. Asal tahu saja, karena lagu itulah melekat cap The Nunung CS merupakan personifikasi PSP di zaman sekarang.
Bergeser? Tentu saja, dan The Nunung CS terdengar cukup kreatif untuk memodifikasi gaya bermusik mereka dengan bahasa musik pop saat ini. Sebagai gitaris, Nanang mulai memunculkan distorsi gitar. Permainan bas dan drum pun terdengar solid untuk membentuk beat lagu ini keren.
Soal lirik lagu, konsep jenaka berbahasa prokem (preman) Betawi ala PSP sebagai ciri khas mereka selama ini pun seolah mulai luntur. Kendati lagu ini bukan lagu "formal" pop cinta mengekor band-band sekarang, nuansa hymne sepakbola yang dibentuk oleh lagu ini jadi terdengar serius. Plus, juga karena lirik lagu ini mengandung pesan untuk mendongkrak kebangkitan dunia sepakbola Indonesia.
Memang, selama ini The Nunung CS berusaha membawa suasana keseharian masyarakat Indonesia dalam setiap lagu yang mereka mainkan. Termasuk, apa yang mereka sajikan dalam lagu S'pak Bola.
Namun, sekilas mendengarnya, lagu ini mengingatkan kita akan lagu Badminton, yang pernah populer. Lagu tersebut dinyanyikan oleh almarhum Benyamin S, yang menggambarkan suasana masyarakat Indonesia yang sedang gila bulutangkis, yang dimainkan di mana-mana, dari desa sampai kota. Itu merupakan fenomena yang muncul berkat keperkasaan Indonesia di Piala Thomas sejak era 60-an hingga awal 80-an.
Ya, begitu pulalah lagu S'pak Bola. Lagu ini mengetengahkan euforia sepakbola di Indonesia. Dari anak sampai bapak, dari tayangan televisi hingga PlayStation, hingga ingar-bingar Piala Dunia, sepakbola disukai secara gegap gempita oleh masyarakat Indonesia, meskipun Indonesia sendiri tidak berprestasi.
Secara keseluruhan, aransemen lagu ini rapi. Hal itu membuktikan, The Nunung CS tampaknya memang ingin berkibar dengan wajah baru musik mereka. Mereka bukan lagi band lucu-lucuan di atas pentas bergaya Monos, Rizali, Omen, atau personel PSP lainnya, yang mereka adopsi sebagai gaya ngeband sebelumnya.
Refrensi: Kompas.com
Mereka yang pernah mengenal musik The Nunung Cs tentu kaget. Seratus persen, single bertajuk S'pak Bola ini menggambarkan perubahan wajah musik mereka--dari orkes komedi ke pop!
Ya, tak ada lagi bunyi mandolin sebagai nuansa khas orkes komedi ala Pancaran Sinar Patromaks (PSP), yang mereka bangun di single perdana, Abang Gorengan. Asal tahu saja, karena lagu itulah melekat cap The Nunung CS merupakan personifikasi PSP di zaman sekarang.
Bergeser? Tentu saja, dan The Nunung CS terdengar cukup kreatif untuk memodifikasi gaya bermusik mereka dengan bahasa musik pop saat ini. Sebagai gitaris, Nanang mulai memunculkan distorsi gitar. Permainan bas dan drum pun terdengar solid untuk membentuk beat lagu ini keren.
Soal lirik lagu, konsep jenaka berbahasa prokem (preman) Betawi ala PSP sebagai ciri khas mereka selama ini pun seolah mulai luntur. Kendati lagu ini bukan lagu "formal" pop cinta mengekor band-band sekarang, nuansa hymne sepakbola yang dibentuk oleh lagu ini jadi terdengar serius. Plus, juga karena lirik lagu ini mengandung pesan untuk mendongkrak kebangkitan dunia sepakbola Indonesia.
Memang, selama ini The Nunung CS berusaha membawa suasana keseharian masyarakat Indonesia dalam setiap lagu yang mereka mainkan. Termasuk, apa yang mereka sajikan dalam lagu S'pak Bola.
Namun, sekilas mendengarnya, lagu ini mengingatkan kita akan lagu Badminton, yang pernah populer. Lagu tersebut dinyanyikan oleh almarhum Benyamin S, yang menggambarkan suasana masyarakat Indonesia yang sedang gila bulutangkis, yang dimainkan di mana-mana, dari desa sampai kota. Itu merupakan fenomena yang muncul berkat keperkasaan Indonesia di Piala Thomas sejak era 60-an hingga awal 80-an.
Ya, begitu pulalah lagu S'pak Bola. Lagu ini mengetengahkan euforia sepakbola di Indonesia. Dari anak sampai bapak, dari tayangan televisi hingga PlayStation, hingga ingar-bingar Piala Dunia, sepakbola disukai secara gegap gempita oleh masyarakat Indonesia, meskipun Indonesia sendiri tidak berprestasi.
Secara keseluruhan, aransemen lagu ini rapi. Hal itu membuktikan, The Nunung CS tampaknya memang ingin berkibar dengan wajah baru musik mereka. Mereka bukan lagi band lucu-lucuan di atas pentas bergaya Monos, Rizali, Omen, atau personel PSP lainnya, yang mereka adopsi sebagai gaya ngeband sebelumnya.
Refrensi: Kompas.com
0 komentar :
Posting Komentar