Dua ketua parpol digerebek warga karena asyik berduaan di dalam kamar kos milik Surat (35) warga Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (15/4).
Dua pentolan parpol yang digerebek itu masing-masing Ketua DPD Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Kota Probolinggo Bambang S (45) warga Jl Hayam Wuruk dan Ketua DPC Partai Merdeka Ismi Rahayu (39) warga Perumahan Asabri, Kota Probolinggo.
Keduanya digelandang warga ke Kantor Kelurahan Triwung Kidul. Kejadian itu mengundang kedatangan petugas dari Polresta Probolinggo, ikut menyelesaikan persoalan tersebut.
Namun, keduanya mengelak melakukan tindakan amoral di kamar kos. Keduanya juga kompak mengaku berduaan di dalam kamar hanya sekadar merekap penghitungan perolehan suara partainya. Ismi Rahayu juga menjadi caleg nomor urut 1 DPRD Kota Probolinggo daerah pemilihan I Kecamatan Mayangan.
Menurut Ismi, dirinya tidak menyangka akan digerebek warga. Karena kedatangannya ke rumah kos milik Surat, hanya sekadar mampir untuk menyelesaikan tanggungan utang piutang. “Saya keliling mencari data perolehan suara diantar Pak Bambang, di kamar itu kami rekap perolehan suara,” ujarnya.
Ditambahkan, pada saat mereka di kamar, pintu kamar terbuka dan ada beberapa orang di luar kamar di antaranya Susi dan Surat. “Demi Allah, salah besar jika kami diduga berselingkuh,” tegas Ismi.
Saat ditanya kenapa merekap suara di dalam kamar? Ismi maupun Bambang hanya menjawab, bahwa mereka punya hubungan baik dengan pemilik rumah kos. “Kami merekapnya memang di situ,” kilahnya.
Namun, keterangan kedua pentolan parpol itu dibantah warga yang ikut penggerebekan. “Tidak benar, jika pintu kamar dibuka. Pada saat digerebek, pintu kamar ditutup, begitu digedor-gedor baru dibuka dan saat pintu di buka, saya melihat si perempuan itu hanya mengenakan singlet, bukan baju seperti yang dipakai sekarang,” ungkap Arifbillah, tokoh warga Triwung Kidul kepada Surya.
Sedangkan kenekatan warga menggerebek rumah kos karena rumah tersebut kerapkali didatangi pasangan pria dan perempuan. “Kayak tempat short time gitulah,” tandas Arif.
Salah satu perangkat Kelurahan Triwung Kidul, Asmad ketika dikonfirmasi soal keberadaan tempat kos yang juga difungsikan sebagai tempat mesum hanya menjawab diplomatis. “Semua warga sudah tahu,” ujarnya.
Sedangkan Surat, pemilik rumah ketika dikonfirmasi terkait penggerebekan itu mengaku terkejut. “Rumah saya memang menerima kos-kosan. Bukan tempat begitu-an,” katanya.
Usai dikonfrontasi di Kantor Kelurahan Triwung Kidul, pasangan yang sama-sama menjabat ketua parpol ini digelandang ke Mapolresta untuk dimintai keterangan. (kompas.com)
Dua pentolan parpol yang digerebek itu masing-masing Ketua DPD Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Kota Probolinggo Bambang S (45) warga Jl Hayam Wuruk dan Ketua DPC Partai Merdeka Ismi Rahayu (39) warga Perumahan Asabri, Kota Probolinggo.
Keduanya digelandang warga ke Kantor Kelurahan Triwung Kidul. Kejadian itu mengundang kedatangan petugas dari Polresta Probolinggo, ikut menyelesaikan persoalan tersebut.
Namun, keduanya mengelak melakukan tindakan amoral di kamar kos. Keduanya juga kompak mengaku berduaan di dalam kamar hanya sekadar merekap penghitungan perolehan suara partainya. Ismi Rahayu juga menjadi caleg nomor urut 1 DPRD Kota Probolinggo daerah pemilihan I Kecamatan Mayangan.
Menurut Ismi, dirinya tidak menyangka akan digerebek warga. Karena kedatangannya ke rumah kos milik Surat, hanya sekadar mampir untuk menyelesaikan tanggungan utang piutang. “Saya keliling mencari data perolehan suara diantar Pak Bambang, di kamar itu kami rekap perolehan suara,” ujarnya.
Ditambahkan, pada saat mereka di kamar, pintu kamar terbuka dan ada beberapa orang di luar kamar di antaranya Susi dan Surat. “Demi Allah, salah besar jika kami diduga berselingkuh,” tegas Ismi.
Saat ditanya kenapa merekap suara di dalam kamar? Ismi maupun Bambang hanya menjawab, bahwa mereka punya hubungan baik dengan pemilik rumah kos. “Kami merekapnya memang di situ,” kilahnya.
Namun, keterangan kedua pentolan parpol itu dibantah warga yang ikut penggerebekan. “Tidak benar, jika pintu kamar dibuka. Pada saat digerebek, pintu kamar ditutup, begitu digedor-gedor baru dibuka dan saat pintu di buka, saya melihat si perempuan itu hanya mengenakan singlet, bukan baju seperti yang dipakai sekarang,” ungkap Arifbillah, tokoh warga Triwung Kidul kepada Surya.
Sedangkan kenekatan warga menggerebek rumah kos karena rumah tersebut kerapkali didatangi pasangan pria dan perempuan. “Kayak tempat short time gitulah,” tandas Arif.
Salah satu perangkat Kelurahan Triwung Kidul, Asmad ketika dikonfirmasi soal keberadaan tempat kos yang juga difungsikan sebagai tempat mesum hanya menjawab diplomatis. “Semua warga sudah tahu,” ujarnya.
Sedangkan Surat, pemilik rumah ketika dikonfirmasi terkait penggerebekan itu mengaku terkejut. “Rumah saya memang menerima kos-kosan. Bukan tempat begitu-an,” katanya.
Usai dikonfrontasi di Kantor Kelurahan Triwung Kidul, pasangan yang sama-sama menjabat ketua parpol ini digelandang ke Mapolresta untuk dimintai keterangan. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar