Gadis Slovakia tersebut adalah mantan penerima beasiswa Darmasiswa yang belajar bahasa Indonesia, seni dan tari tradisional di berbagai universitas di Indonesia, ujar Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Bratislava Wanton Saragih Sidauruk, kepada koresponden Antara London, Selasa.
Dikatakannya peragaan busana Indonesia dari delapan provinsi seperti Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Betawi, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan menjadi dayak tarik bagi pengunjung yang datang ke pameran.
Peragaan busana menjadi semakin menarik dengan gaya pragawati amatiran menyesuaikan sikap dan gerak langkah mereka dengan karakter etnik busana yang dibawakan, ujarnya.
Peragaan busana diiringi dengan penjelasan mengenai jenis dan pernik-pernik busana di tengah-tengah alunan musik yang eksotik.
Pesona gadis-gadis Slovakia menambah kekaguman penonton tatkala membawakan tari "Poco-poco" bersama dengan istri staf KBRI Bratislava.
Para penonton nampak antusias dan memberikan apresiasinya dengan applaus panjang dan bahkan ikut naik ke atas panggung menarikan "poco-poco".
Gadis Slovakia dan istri staf KBRI, membantu penonton yang ikut menarikan `poco-poco? dengan variasi gerakan kaki ke depan, ke samping dan ke belakang serta sekali-kali berputar sambil mengayunkan tangan mengikuti alunan musik.
Sesi `workshop" tari poco poco itu menjadi ajang komunikasi budaya dari dua kutub budaya yang sangat berbeda antara masyarakat timur dan barat.
Selain itu juga digelar seni budaya Indonesia, dengan menampilkan penari professional, I Gusti Made Aryantha dari Bali membawakan tari "Baris" dan "Topeng" yang memukau dan mengundang tawa penonton karena dibawakan dengan gaya humor dan jenaka.
Pagelaran seni budaya Indonesia, yang digelar KBRI Bratislava diikuti dengan acara "Gala Evening" pameran "12th International Bonsai, Tea and Suiseki Exhibition 2009" dengan sajian makanan khas Indonesia seperti sate, nasi goreng, lumpia dan dadar gulung.
Duta Besar RI Bratislava Harsha E Joesoef dalam sambutannya mengatakan bahwa event seperti ini dapat menjembatani peserta yang berbeda latar belakang budaya, usia, asal negara untuk saling mengenal dalam satu semangat persahabatan.
Pagelaran seni budaya Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pengenalan terhadap Indonesia. Dalam kesempatan itu Dubes juga mengundang hadirin untuk berkunjung ke Indonesia.
Pameran ?12th International Bonsai, Tea and Suiseki Exhibition 2009? digelar di Agrokomplex Nitra, Slovakia, berlangsung sejak 16 April lalu itu bersamaan dengan pameran perumahan, lingkungan, pertamanan dan kehutanan.
Pameran tidak saja diikuti Indonesia, tetapi juga dari negara lainnya seperti Italia, Perancis, Afrika Selatan, Taiwan, Cina, dan Jepang, Polandia, dan Hungaria, demikian Wanton Saragih Sidauruk.(kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar