11 April 2009

Ditemukan Surat Suara Bergambar Palu-Arit

Surat suara bergambar palu-arit ditemukan di tempat pemungutan suara 02, RT 03 RW 01 Kampung Cisarandi, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jabar.

Belum diketahui motivasi pemilih menggambar lambang partai komunis di surat suara itu. Di TPS 02 ditemukan dua surat suara bergambar palu-arit dan dua surat suara lain bergambar kepala manusia. Diduga, keempat surat suara itu digambar oleh satu pemilih yang sama.

Camat Parakansalak Rakhmat Mulyadi, Sabtu (11/4) mengatakan, pihaknya sudah melaporkan temuan itu ke Pemerintah Kabupaten Sukabumi secara lisan. ”Laporan tertulis akan saya berikan setelah proses penghitungan suara oleh panita pemilihan kecamatan selesai dilakukan,” kata Rakhmat.

Penghitungan suara di Kecamatan Parakansalak diperkirakan selesai pada Sabtu tengah malam. Tanda palu-arit itu digambar menggunakan spidol kecil warna hitam di tengah-tengah surat suara. Dari bekasnya terlihat, palu-arit itu digambar langsung menggunakan tangan dan tidak menggunakan pola.

”Surat suara yang dengan tanda gambar organasisasi terlarang itu ditemukan oleh petugas saat penghitungan di TPS Kamis lalu,” kata Rakhmat.

Kepala Kepolisian Sektor Parakansalak Ajun Komisaris Suratman mengatakan, setelah proses penghitungan surat suara di tingkat kecamatan selesai, pihaknya akan langsung mulai menyelidiki dan mengungkap kasus itu. ”Tidak harus diperintah pun, kami pasti akan mencari siapa pelakunya,” kata Suratman.

Di TPS 02, tercatat ada 302 warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap pada pemilu Kamis lalu. Dari 302 warga, yang datang menggunakan hak suaranya sebanyak 272 warga.

Kampung Cisarandi memang pernah menjadi tempat tinggal beberapa kader partai komunis Indonesia. Semasa orde baru, kartu tanda penduduk warga tersebut ditandai sebagai mantan anggota organisasi terlarang.

Kendati demikian, Rakhmat tidak berani menyimpulkan apakah ditemukannya tanda gambar palu-arit itu ada hubungannya dengan masa lalu aliran politik sejumlah warga di Kampung Cisarandi. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: