Sudah tak terhitung kasus caleg yang mengalami depresi karena mendapat suara yang tidak signifikan dalam Pemilu 2009. Bahkan, seorang caleg di Ciamis, Jawa Barat, sampai nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Hal itu dilakukan Sri Wahyuni, seorang caleg PKB untuk DPRD Kota Banjar. Ia menjerat lehernya dengan selendang yang tergantung hingga tewas di sebuah areal persawahan di Kabupaten Ciamis.
Menurut Kapolsek Langkap Lancar AKP Sukardi, Selasa (14/4), Wahyubi ditemukan warga setempat Toto Suharyanto, dalam keadaan tergantung. Posisinya sekitar dua meter dari permukaan tanah di atas atap saung atau pondok dengan menggunakan selendang.
Caleg nomor urut-8 dari PKB itu ditemukan tewas gantung diri di areal persawahan, Dusun Cibarogol, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Langkap Lancar, Kabupaten Ciamis, Senin (13/4). Korban saat itu memakai kaus lengan panjang putih, bercelana jins, dan berkerudung.
Menurut saksi mata Sukardi, sebelum ditemukan tewas, pada Senin dini hari, ia sempat menegur korban ketika diketahui berjalan menyusuri jalan kampung Cibarogol sendiri. Namun korban tidak menghiraukan teguran warga setempat.
Dugaan sementara, kasus tersebut murni gantung diri, karena selama olah TKP tidak ditemukan bukti kekerasan pada fisik korban. Ia diperkirakan mengalami depresi karena telah mengeluarkan banyak biaya demi pencalegan. Untuk proses lebih lanjut polisi membawa jasad korban ke RSUD Kota Banjar untuk diotopsi. (inilah.com)
Hal itu dilakukan Sri Wahyuni, seorang caleg PKB untuk DPRD Kota Banjar. Ia menjerat lehernya dengan selendang yang tergantung hingga tewas di sebuah areal persawahan di Kabupaten Ciamis.
Menurut Kapolsek Langkap Lancar AKP Sukardi, Selasa (14/4), Wahyubi ditemukan warga setempat Toto Suharyanto, dalam keadaan tergantung. Posisinya sekitar dua meter dari permukaan tanah di atas atap saung atau pondok dengan menggunakan selendang.
Caleg nomor urut-8 dari PKB itu ditemukan tewas gantung diri di areal persawahan, Dusun Cibarogol, Desa Bangun Jaya, Kecamatan Langkap Lancar, Kabupaten Ciamis, Senin (13/4). Korban saat itu memakai kaus lengan panjang putih, bercelana jins, dan berkerudung.
Menurut saksi mata Sukardi, sebelum ditemukan tewas, pada Senin dini hari, ia sempat menegur korban ketika diketahui berjalan menyusuri jalan kampung Cibarogol sendiri. Namun korban tidak menghiraukan teguran warga setempat.
Dugaan sementara, kasus tersebut murni gantung diri, karena selama olah TKP tidak ditemukan bukti kekerasan pada fisik korban. Ia diperkirakan mengalami depresi karena telah mengeluarkan banyak biaya demi pencalegan. Untuk proses lebih lanjut polisi membawa jasad korban ke RSUD Kota Banjar untuk diotopsi. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar