Memasuki tahun penyelenggaraan yang ke XII / 2009, Anugerah Musik Indonesia yang lebih kondang sebagai AMI Awards, bekerjasama dengan MNC Group (RCTI, Global TV dan TPI), bertekad untuk tetap bisa diselenggarakan dengan profesional, transparan dan kredibel di dalam peran dan baktinya sebagai indikator pencapaian supremasi dan prestasi tertinggi di industri musik Indonesia. Sebuah tekad yang perlu mendapat support dari berbagai unsur personal industri musik, mengingat musik Indonesia saat ini meski menjadi ‘tuan rumah’ di negeri sendiri, kelangsungan hidupnya benar-benar direcokin pembajakan yang pada hakekatnya sudah ‘melembaga’ !
“Tapi, syukur Alhamdullilah, meski mengalami beberapa kendala, akhirnya kami akan tetap menyelenggarakan big show-nya pada 24 April 2009,” ujar Tantowi Yahya, Owner dan Ketua Umum kepengurusan AMI Awards periode 2006-2010 ini. Kali ini, menurutnya Ami Awards mengusung tema tema “Musik Anak Negeri”. Sebuah tagline menarik yang diusulkan langsung oleh pihak MNC dan segera disetujui oleh AMI Awards. Sebuah tema yang sangat sinergis dengan kondisi saat ini - begitu banyak talent baru yang berkesempatan masuk ke wilayah industri. Meski secara kualitas, masih harus ditingkatkan.
Sementara itu, Adi Nugroho juga mengomentari kerjasama dengan MNC group yang memiliki networking RCTI, Global TV dan TPI. ”Saat ini TV Station tidak hanya mempunyai hubungan simbiose mutualisma dengan industri musik, tapi juga sangat berperan dalam mengubah perilaku industri itu sendiri,” ujarnya sembari menyebutkan beberapa acara musik untuk ‘anak muda’ yang tayang setiap pagi. “Acara DASHYAT di RCTI atau MTV AMPUH di Global TV, pada dasarnya juga diselenggarakan untuk menampung acara musik dan membantu publisitas musik Indonesia yang beberapa waktu lalu sempat kesulitan mendapat jam tayang.” ujar Rudy Ramawy, Direktur Sales dan Marketing RCTI. “Meski demikian, harapan kami, TV Station membuat program musik ini secara berkelanjutan, bukan sekadar fobia euforia atau trend saja,” himbau Adi Nugroho lagi.
Tema Musik Anak Negeri ini sendiri diangkat juga sebagai pesan lanjutan dari AMI tahun 2008 lalu yang mengusung tema “Save Our Music”. Sejak tema tersebut diangkat tahun lalu, mulailah bermunculan musisi-musisi baru serta mencuatnya genre musik seperti pop melayu di tengah-tengah kita. “Kita harus menghargai dan mendukung karya-karya anak negeri untuk terus bermunculan, dengan adanya program televisi seperti Dahsyat sangat mendukung untuk kelestarian musik anak negeri, sahut John Fair Kaune, Executive Producer Dahsyat RCTI dan Executive Producer AMI Awards.
MASUK TAHAP AKHIR
Saat ini, tim pengerjaan di YAMI (Yayasan AMI Awards) sudah menyelesaikan tahap kategorisasi. Untuk selanjutnya, hasil ini akan dikirimkan kepada anggota biasa untuk mendapat perolehan dukungan. “Dari lima besar yang mereka pilih, kami akan kirimkan kembali ke Anggota Swara (yang punya hak memilih) untuk menentukan siapa yang berhak memenangkan setiap kategori,” ujar Tantowi Yahya, sembari menambahkan bahwa sistem yang dipakai tetap sistem Academy. Sebuah sistem yang selama ini juga dipakai oleh NARAS (National Academy of Recording Arts and Sciences) untuk Grammy Awards. Menurut Tantowi Yahya, penghitungan penilaian juga akan dilakukan oleh lembaga independen, yaitu BDO (sebuah jaringan firma akuntan di berbagai negara). Jadi kerahasiaannya benar-benar terjaga.
Anggota Swara berjumlah 200 orang dan mendapat sertifikasi untuk menentukan pilihannya. “Mereka akan kami seleksi setiap tahunnya, jika tidak produktif dan tidak reaktif, mereka akan kita gantikan yang baru,” ujar Tantowi Yahya lagi. Dengan demikian faktor aktualitas terhadap cara pandang Anggota Swara tetap terjaga. Anggota Swara terdiri dari Musisi, Budayawan, dan Pengamat Musik. Di antara mereka saling tidak mengenal dan identitasnya sangat dirahasiakan.
Sementara itu dari MNC Group yang sudah sangat berpengalaman dalam menyelenggarakan awarding event, juga menyatakan kesiapannya. “Rundown acara beserta siapa saja musisi penampilnya, sudah kami plotting, “ ujar John Fair Kaune. Intinya meski ini event pemberian anugrah (yang konotasinya serius), RCTI tetap akan mengemasnya sebagai sajian yang menghibur. “Panjang acaranya bisa 2 jam lebih, untuk itu kami berstrategi agar tayangan menarik dan enteraining,” tambah John Fair lagi. Kemungkinan besar, AMI Awards akan tayang sekaligus di RCTI dan Global TV, demikian John Fair menambahkan.
WORKSHOP AMI AWARDS
Selain program Malam Puncak yang ditayangkan secara Live, RCTI bekerjasama dengan YAMI untuk membuat program off air “Workshop AMI” di 6 titik termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan AMI ke kalangan anak muda juga untuk mengedukasi para masyarakat dan generasi bangsa tentang industri musik di Indonesia, bagaimana menjadi artis yang benar dan faktor pendukungnya agar semakin banyak muncul karya-karya yang baru dan unik dari anak negeri.
Tema yang akan diangkat adalah “Menjadi Star di atas panggung, Berkarir sebagai musisi, Music Director sebagai profesi baru yang menjanjikan, Andil wartawan musik dalam keberlangsungan artis dan menjadi promotor/ EO yang sukses”. Program ini akan dilangsungkan di kampus-kampus, SMU-SMU dengan mendatangkan salah satu artis, musik director, produser ataupun promotor sebagai pembicara di setiap titiknya. Acara workshop akan dimulai di tanggal 17 Maret sampai dengan 21 April 2009 menjelang Malam Puncak AMI Awards 2009.
SEKILAS AMI AWARDS
Keberadaan AMI Awards sudah dirintis sejak tahun 1997, oleh Board of Trustees, yang terdiri dari lembaga ASIRI, PAPPRI dan KCI. Mereka memilih tim pengerja yang diberi nama Governing Board, yang diketuai oleh Tantowi Yahya. Di bawahnya, ada Boad of Director (BOD) yang ikut serta merumuskan eksistensi AMI Awards.
Pembenahan menuju peningkatan citra AMI Awards terus dilakukan secara spartan setiap tahun. Beberapa langkah yang ditempuh adalah dengan menyusun kerja menjadi beberapa komisi. Yaitu Keanggotaan, Kategorisasi dan Penilaian, Kerjasama dan Kemitraan serta Marketing dan Komunikasi. Dengan adanya komisi kemitraan dan kerjasama misalnya, mulai tahun ini diharapkan adanya kesepakatan seluruh Recording company untuk menyumbangkan produk hits-nya yang menjadi pemenang AMI Awards untuk bisa dikompilasi dalam format kaset dan CD.
Tahun ini adalah pencanangan perilisan album pemenang AMI setiap tahunnya. Para artis musik diharapkan berperan aktif dalam event ini. Dan bagi masyarakat luas pun dihimbau untuk say no to piracy agar pembajakan liar terhadap karya musik Indonesia khususnya, tidak berkelanjutan dan begitu menyengsarakan. Semoga!
INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :
RCTI
Hafni S Damayanti
Communications
Tel. : 021 530 3540
Email: hafni.damayanti@rcti.tv
YAMI
Rito Triumbarto
Sekretariat AMI
E-mail : ritotri@gmail.com
Sumber: www.rcti.tv
“Tapi, syukur Alhamdullilah, meski mengalami beberapa kendala, akhirnya kami akan tetap menyelenggarakan big show-nya pada 24 April 2009,” ujar Tantowi Yahya, Owner dan Ketua Umum kepengurusan AMI Awards periode 2006-2010 ini. Kali ini, menurutnya Ami Awards mengusung tema tema “Musik Anak Negeri”. Sebuah tagline menarik yang diusulkan langsung oleh pihak MNC dan segera disetujui oleh AMI Awards. Sebuah tema yang sangat sinergis dengan kondisi saat ini - begitu banyak talent baru yang berkesempatan masuk ke wilayah industri. Meski secara kualitas, masih harus ditingkatkan.
Sementara itu, Adi Nugroho juga mengomentari kerjasama dengan MNC group yang memiliki networking RCTI, Global TV dan TPI. ”Saat ini TV Station tidak hanya mempunyai hubungan simbiose mutualisma dengan industri musik, tapi juga sangat berperan dalam mengubah perilaku industri itu sendiri,” ujarnya sembari menyebutkan beberapa acara musik untuk ‘anak muda’ yang tayang setiap pagi. “Acara DASHYAT di RCTI atau MTV AMPUH di Global TV, pada dasarnya juga diselenggarakan untuk menampung acara musik dan membantu publisitas musik Indonesia yang beberapa waktu lalu sempat kesulitan mendapat jam tayang.” ujar Rudy Ramawy, Direktur Sales dan Marketing RCTI. “Meski demikian, harapan kami, TV Station membuat program musik ini secara berkelanjutan, bukan sekadar fobia euforia atau trend saja,” himbau Adi Nugroho lagi.
Tema Musik Anak Negeri ini sendiri diangkat juga sebagai pesan lanjutan dari AMI tahun 2008 lalu yang mengusung tema “Save Our Music”. Sejak tema tersebut diangkat tahun lalu, mulailah bermunculan musisi-musisi baru serta mencuatnya genre musik seperti pop melayu di tengah-tengah kita. “Kita harus menghargai dan mendukung karya-karya anak negeri untuk terus bermunculan, dengan adanya program televisi seperti Dahsyat sangat mendukung untuk kelestarian musik anak negeri, sahut John Fair Kaune, Executive Producer Dahsyat RCTI dan Executive Producer AMI Awards.
MASUK TAHAP AKHIR
Saat ini, tim pengerjaan di YAMI (Yayasan AMI Awards) sudah menyelesaikan tahap kategorisasi. Untuk selanjutnya, hasil ini akan dikirimkan kepada anggota biasa untuk mendapat perolehan dukungan. “Dari lima besar yang mereka pilih, kami akan kirimkan kembali ke Anggota Swara (yang punya hak memilih) untuk menentukan siapa yang berhak memenangkan setiap kategori,” ujar Tantowi Yahya, sembari menambahkan bahwa sistem yang dipakai tetap sistem Academy. Sebuah sistem yang selama ini juga dipakai oleh NARAS (National Academy of Recording Arts and Sciences) untuk Grammy Awards. Menurut Tantowi Yahya, penghitungan penilaian juga akan dilakukan oleh lembaga independen, yaitu BDO (sebuah jaringan firma akuntan di berbagai negara). Jadi kerahasiaannya benar-benar terjaga.
Anggota Swara berjumlah 200 orang dan mendapat sertifikasi untuk menentukan pilihannya. “Mereka akan kami seleksi setiap tahunnya, jika tidak produktif dan tidak reaktif, mereka akan kita gantikan yang baru,” ujar Tantowi Yahya lagi. Dengan demikian faktor aktualitas terhadap cara pandang Anggota Swara tetap terjaga. Anggota Swara terdiri dari Musisi, Budayawan, dan Pengamat Musik. Di antara mereka saling tidak mengenal dan identitasnya sangat dirahasiakan.
Sementara itu dari MNC Group yang sudah sangat berpengalaman dalam menyelenggarakan awarding event, juga menyatakan kesiapannya. “Rundown acara beserta siapa saja musisi penampilnya, sudah kami plotting, “ ujar John Fair Kaune. Intinya meski ini event pemberian anugrah (yang konotasinya serius), RCTI tetap akan mengemasnya sebagai sajian yang menghibur. “Panjang acaranya bisa 2 jam lebih, untuk itu kami berstrategi agar tayangan menarik dan enteraining,” tambah John Fair lagi. Kemungkinan besar, AMI Awards akan tayang sekaligus di RCTI dan Global TV, demikian John Fair menambahkan.
WORKSHOP AMI AWARDS
Selain program Malam Puncak yang ditayangkan secara Live, RCTI bekerjasama dengan YAMI untuk membuat program off air “Workshop AMI” di 6 titik termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan AMI ke kalangan anak muda juga untuk mengedukasi para masyarakat dan generasi bangsa tentang industri musik di Indonesia, bagaimana menjadi artis yang benar dan faktor pendukungnya agar semakin banyak muncul karya-karya yang baru dan unik dari anak negeri.
Tema yang akan diangkat adalah “Menjadi Star di atas panggung, Berkarir sebagai musisi, Music Director sebagai profesi baru yang menjanjikan, Andil wartawan musik dalam keberlangsungan artis dan menjadi promotor/ EO yang sukses”. Program ini akan dilangsungkan di kampus-kampus, SMU-SMU dengan mendatangkan salah satu artis, musik director, produser ataupun promotor sebagai pembicara di setiap titiknya. Acara workshop akan dimulai di tanggal 17 Maret sampai dengan 21 April 2009 menjelang Malam Puncak AMI Awards 2009.
SEKILAS AMI AWARDS
Keberadaan AMI Awards sudah dirintis sejak tahun 1997, oleh Board of Trustees, yang terdiri dari lembaga ASIRI, PAPPRI dan KCI. Mereka memilih tim pengerja yang diberi nama Governing Board, yang diketuai oleh Tantowi Yahya. Di bawahnya, ada Boad of Director (BOD) yang ikut serta merumuskan eksistensi AMI Awards.
Pembenahan menuju peningkatan citra AMI Awards terus dilakukan secara spartan setiap tahun. Beberapa langkah yang ditempuh adalah dengan menyusun kerja menjadi beberapa komisi. Yaitu Keanggotaan, Kategorisasi dan Penilaian, Kerjasama dan Kemitraan serta Marketing dan Komunikasi. Dengan adanya komisi kemitraan dan kerjasama misalnya, mulai tahun ini diharapkan adanya kesepakatan seluruh Recording company untuk menyumbangkan produk hits-nya yang menjadi pemenang AMI Awards untuk bisa dikompilasi dalam format kaset dan CD.
Tahun ini adalah pencanangan perilisan album pemenang AMI setiap tahunnya. Para artis musik diharapkan berperan aktif dalam event ini. Dan bagi masyarakat luas pun dihimbau untuk say no to piracy agar pembajakan liar terhadap karya musik Indonesia khususnya, tidak berkelanjutan dan begitu menyengsarakan. Semoga!
INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI :
RCTI
Hafni S Damayanti
Communications
Tel. : 021 530 3540
Email: hafni.damayanti@rcti.tv
YAMI
Rito Triumbarto
Sekretariat AMI
E-mail : ritotri@gmail.com
Sumber: www.rcti.tv
0 komentar :
Posting Komentar