Jika Anda adalah pecandu situs jejaring sosial seperti Facebok,Twitter, ataupun MySpace, bahkan YouTube harus berhati-hati jika sedang mengakses situs tersebut. Pasalnya, aksi mata-mata melalui layanan itu marak terjadi.
Pengakuan tersebut dikeluarkan SR7 yang merupakan perusahaan khusus mata-mata dalam risiko online dan manajemen reputasi perusahaan, dan mengklaim hanya satu-satunya perusahaan di Australia yang secara aktif memonitor situs jejaring sosial.
SR7 yang berbasis di Australia itu sendiri dipekerjakan oleh perusahaan besar dan departemen pemerintahan. Perusahaan ini telah sejak delapan bulan lalu menjadi mata-mata jejaring sosial, dalam rangka merespons pertumbuhaan media online.
Ratusan juta orang senang berhubungan melalui profil jaringan sosial mereka. Karena banyak dari pengguna itu yang menganggap situs jejaring sosial adalah akun pribadi yang tidak bisa dimiliki oleh publik. Kontan saja ini mendapatkan tentangan dari beberapa instansi.
"Aksi yang dilakukan oleh SR7 sangat berlebihan," kata David Vaile, Direktur Eksekutif Cyberspace Law and Policy Centre UNSW, seperti yang dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (19/4/2009).
David menilai, SR7 memiliki koneksi yang lengkap dengan perusahaan industri dan lembaga pemerintahan, sehingga dengan analisa dan pengamatan dari SR7, bisa juga digunakan untuk memecat karyawan, terutama untuk karyawan yang ceroboh ketika mengakses situs jejaring sosial.
Sebagai contoh, seorang karyawan dipecat beberapa waktu lalu gara-gara memamerkan foto dirinya yang sedang mandi di kamar mandi perusahaannya. (okezone.com)
Pengakuan tersebut dikeluarkan SR7 yang merupakan perusahaan khusus mata-mata dalam risiko online dan manajemen reputasi perusahaan, dan mengklaim hanya satu-satunya perusahaan di Australia yang secara aktif memonitor situs jejaring sosial.
SR7 yang berbasis di Australia itu sendiri dipekerjakan oleh perusahaan besar dan departemen pemerintahan. Perusahaan ini telah sejak delapan bulan lalu menjadi mata-mata jejaring sosial, dalam rangka merespons pertumbuhaan media online.
Ratusan juta orang senang berhubungan melalui profil jaringan sosial mereka. Karena banyak dari pengguna itu yang menganggap situs jejaring sosial adalah akun pribadi yang tidak bisa dimiliki oleh publik. Kontan saja ini mendapatkan tentangan dari beberapa instansi.
"Aksi yang dilakukan oleh SR7 sangat berlebihan," kata David Vaile, Direktur Eksekutif Cyberspace Law and Policy Centre UNSW, seperti yang dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (19/4/2009).
David menilai, SR7 memiliki koneksi yang lengkap dengan perusahaan industri dan lembaga pemerintahan, sehingga dengan analisa dan pengamatan dari SR7, bisa juga digunakan untuk memecat karyawan, terutama untuk karyawan yang ceroboh ketika mengakses situs jejaring sosial.
Sebagai contoh, seorang karyawan dipecat beberapa waktu lalu gara-gara memamerkan foto dirinya yang sedang mandi di kamar mandi perusahaannya. (okezone.com)
0 komentar :
Posting Komentar