Warga Palu, Sulawesi Tengah, kembali dihebohkan oleh adanya rekaman video kekerasan pelajar yang telah beredar luas di masyarakat.
Video yang direkam menggunakan kamera telepon genggam ini diduga terjadi di SMA Negeri 1 Palu yang terletak di Jalan Gatot Subroto.
Kepala SMAN 1 Palu Abdul Chair Machmud yang dikonfirmasi wartawan, Jumat, mengaku baru mengetahui setelah melihat rekaman kekerasan yang diperlohatkan oleh wartawan.
Orang pertama di SMAN 1 Palu ini mengaku belum mendapat laporan, baik itu dari siswanya maupun para guru di sekolahnya atas rekaman perkelahian yang berdurasi 32 detik tersebut.
Pihaknya juga menegaskan, kekerasan seperti itu tidak pernah terjadi di sekolah yang ia pimpin. Karena menurutnya, seluruh siswanya dilarang membawa telepon genggam di area sekolah.
Pihaknya juga mengaku masih akan menyelidiki siswa yang terlibat baku pukul, termasuk mencari tahu kapan peristiwa kekerasan tersebut.
"Saya selidiki dulu video ini dengan menanya sejumlah guru," katanya.
Jika dilihat rekamannya, kejadian itu kemungkinan terjadi pada saat jam istirahat.
Dalam rekaman itu terlihat dua pelajar perempuan terlibat aksi bakupukul layaknya petinju di sebuah ruang kelas.
Siswi yang satu mengenakan seragam sekolah putih abu-abu dan satunya lagi mengenakan baju batik yang diduga kuat seragam milik SMAN 1 Palu.
Keduanya saling menghajar dengan disaksikan sejumlah murid lainnya.
Keduanya sempat dilerai oleh beberapa temannya, namun seorang siswa tampak menghalang-halanginya, sehingga perkelahian terus berlangsung.
Entah darimana asalnya, yang pasti video rekaman kekerasan siswi SMAN 1 Palu ini sudah tersebar luas melalui telepon telepon genggam.
Beberapa waktu sebelumnya juga sempat beredar rekaman perkelahian pelajar di Kota Palu. Namun, yang paling menghebohkan adalah rekaman kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi yang sempat tersiar di beberapa televisi nasional. (Antara.co.id)
Video yang direkam menggunakan kamera telepon genggam ini diduga terjadi di SMA Negeri 1 Palu yang terletak di Jalan Gatot Subroto.
Kepala SMAN 1 Palu Abdul Chair Machmud yang dikonfirmasi wartawan, Jumat, mengaku baru mengetahui setelah melihat rekaman kekerasan yang diperlohatkan oleh wartawan.
Orang pertama di SMAN 1 Palu ini mengaku belum mendapat laporan, baik itu dari siswanya maupun para guru di sekolahnya atas rekaman perkelahian yang berdurasi 32 detik tersebut.
Pihaknya juga menegaskan, kekerasan seperti itu tidak pernah terjadi di sekolah yang ia pimpin. Karena menurutnya, seluruh siswanya dilarang membawa telepon genggam di area sekolah.
Pihaknya juga mengaku masih akan menyelidiki siswa yang terlibat baku pukul, termasuk mencari tahu kapan peristiwa kekerasan tersebut.
"Saya selidiki dulu video ini dengan menanya sejumlah guru," katanya.
Jika dilihat rekamannya, kejadian itu kemungkinan terjadi pada saat jam istirahat.
Dalam rekaman itu terlihat dua pelajar perempuan terlibat aksi bakupukul layaknya petinju di sebuah ruang kelas.
Siswi yang satu mengenakan seragam sekolah putih abu-abu dan satunya lagi mengenakan baju batik yang diduga kuat seragam milik SMAN 1 Palu.
Keduanya saling menghajar dengan disaksikan sejumlah murid lainnya.
Keduanya sempat dilerai oleh beberapa temannya, namun seorang siswa tampak menghalang-halanginya, sehingga perkelahian terus berlangsung.
Entah darimana asalnya, yang pasti video rekaman kekerasan siswi SMAN 1 Palu ini sudah tersebar luas melalui telepon telepon genggam.
Beberapa waktu sebelumnya juga sempat beredar rekaman perkelahian pelajar di Kota Palu. Namun, yang paling menghebohkan adalah rekaman kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi yang sempat tersiar di beberapa televisi nasional. (Antara.co.id)
0 komentar :
Posting Komentar