07 Maret 2009

Penampakan Hantu PSK Hebohkan Gandul Tuban

Kompleks lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK) Gandul di Dusun Wonorejo, Kecamatan Semanding, Tuban sejak dua malam terakhir geger. Dua penghuninya yang tewas karena kecelakaan dikabarkan sering menampakkan diri di sekitar Wisma 26 tempat keduanya mangkal.

Sundari (42) dan Gimah Pujiastuti (24), dua perempuan malang asal Desa/Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang yang meninggal karena tabrakan di pertigaan Gemanting, Desa Kepet, Kecamatan Semanding, Tuban, Rabu (4/3/2009) malam lalu itu beberapa kali menemui bekas pelanggannya. Akibatnya, gemparlah kompleks yang dihuni puluhan PSK tersebut.

Keterangan yang dihimpun detiksurabaya.com dari kompleks PSK Gandul menyebutkan, munculnya penampakan mirip dengan Puput, sapaan Gimah Pujiastuti, dan mucikarinya Sundari mulai diketahui sejak dua malam terakhir. Kemunculannya tidak selalu bersama
di satu tempat, terkadang salah satu ada di sekitar wisma dan satunya lagi di lain tempat.

"Memang tidak nampak wajahnya, tapi posturnya mirip dengan Puput. Tadi malam malah saya sapa tapi tidak mau menoleh," kata Sunarto (30), asal Widang, Tuban saat ditemui di salah satu wisma di kompleks PSK Gandul, Sabtu (7/3/2009) pagi.

Tukang ojek yang sering dimintai tolong Puput maupun Sundari ini menambahkan, penampakan kedua bekas penghuni kompleks yang sudah meninggal itu tidak menakut-nakuti penghuni kompleks. Namun, hanya muncul di tempat sepi namun bisa dilihat
samar-samar.

"Kami juga pernah ketemu, tapi Mbak Sundari seperti membelakangi kami. Setelah itu langsung hilang," kata sejumlah PSK yang ditemui secara terpisah di kompleks tersebut.

Heboh kemunculan dua warga kompleks PSK di tepi hutan jati Pakah tersebut, banyak diprediksi para hidung belang yang telah kenal dengan keduanya. Akan tetapi setelah tahu perilaku kedua wanita malang itu relatif baik dan ramah, mereka berkeyakinan hantu kedua wanita itu tidak akan mengganggu.

"Puput dan Mbak Sundari itu termasuk wanita yang baik, saya pernah lupa membawa dompet tapi juga dilayani dengan ramah. Kasihan mereka harus mati dengan cara tragis seperti itu," ungkap Efendi di samping Lukman, dua pria yang mengaku beberapa kali dilayani almarhumah Puput di Wisma 26 milik almarhumah Sundari. (detiksurabaya.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: