29 Maret 2009

Indonesia Target Jaringan Mata-mata Cyber

Sebuah jaringan mata-mata cyber bermarkas di China telah mengacak-acak kantor pemerintah sejumlah negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Demikian dilaporkan para peneliti di Kanada, Sabtu (28/3).

Jaringan itu telah menyusupi lebih 1.295 komputer di 103 negara. Termasuk komputer milik kantor kementerian luar negeri dan kedutaan besar yang terkait pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama.

Para peneliti itu menyebut tidak ada bukti kuat bahwa pemerintah China mendalangi aksi ini. Pemerintah China juga membantah terlibat.

Laporan itu terkuak setelah penyelidikan selama 10 bulan oleh Information Warfare Monitor (IWM) yang bekerja sama dengan lembaga SecDev Group bermarkas di Ottawa dan University of Toronto's Munk Centre for International Studies.

Mereka melakukan penelitian atas permintaan kantor Dalai Lama untuk memeriksa apakah komputer mereka telah disusupi. Namun, para peneliti menemukan kantor kementerian luar negeri Indonesia, Iran, Bangladesh, Latvia, Filipina, Brunai, Barbados, Bhutan juga menjadi target.

Sistem hacker juga ditemukan di kedutaan Indonesia, India, Korea Selatan, Rumania, Cyprus, Malta, Thailand, Taiwan, Portugal, Jerman, dan Pakistan.

Para peneliti mengatakan para hacker itu bisa mengontrol komputer milik sejumlah kementerian luar negeri dan kedutaan di seluruh dunia menggunakan sebuah program jahat (malware). "Kami menemukan bukti malware yang menyusupi sistem komputer di Tibet, mengambil dokumen penting dari kantor pribadi Dalai Lama," kata peneliti Greg Walton kepada Associated Press.

Para peneliti itu yakin program yang dinamai GhostNet itu mengincar pemerintahan-pemerintahan di Asia. Dengan memasang malware di komputer-komputer yang menjadi sasaran, para hacker bisa mengontrol komputer itu untuk mengirim dan menerima data penting. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: