08 Februari 2009

Kiai Tewas Dikeroyok Dekat Makam Sunan

Warga Kutorejo Gang III, Tuban digegerkan peristiwa tewasnya Habib Alwi Baagil, Sabtu (7/2) dini hari. Kiai yang disegani dan memiliki ribuan pengikut itu meninggal dunia setelah dikeroyok dan dianiaya oleh tiga lelaki yang tengah mabuk.

Tiga pelaku itu adalah Bambang Dwi Harianto, 28; Suparno, 38; dan Sandi Prabowo, ketiganya warga Sukolilo, Tuban. Diketahui, tersangka Sandi Prabowo adalah anggota marinir berpangkat Pratu yang sehari-hari bertugas di Surabaya.

Habib Alwi meninggal sekitar pukul 02.00 WIB, Sabtu, setelah dirawat sekitar satu jam di RSUD dr R Koesma Tuban dengan kondisi luka di kepala, hati, dan limpanya. Sementara tiga pelaku berhasil ditangkap petugas kepolsian beberapa jam setelah kejadian. Dua pelaku diamankan di Mapolres Tuban dan satu pelaku yang berstatus anggota marinir diserahkan ke Denpom di Tuban.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, persitiwa naas itu terjadi Jumat (6/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Habib Alwi tengah keluar rumah untuk salat malam di Masjid Astana yang berada di Kompleks Makam Sunan Bonang Kota Tuban.

Saat dia sedang berjalan di gang depan rumahnya dekat Optik Pemuda, di Jl Pemuda, tiba-tiba ada lima lelaki mengendarai dua sepeda motor. Mereka yang sudah dalam keadaan mabuk karena pengaruh minuman keras itu memarahi korban yang dianggap telah menghalangi jalan mereka.

“Yang pertama kali turun dan memukuli Habib itu ada dua orang. Kemudian satu lagi ikut turun dan menghajar Habib beramai-ramai,” kata Muhsin, seorang saksi di lokasi kejadian. Pukulan dan tendangan bertubi-tubi itu membuat tubuh Habib Alwi tersungkur ke tanah dengan luka cukup parah di kepala dan tubuhnya. “Saya sempat melerai, tapi salah satu dari pelaku mengaku anggota dan mengeluarkan senjata api,” kata saksi mata itu.

Setelah puas menghajar korbannya, para pemabuk itu berlalu dari lokasi dengan sepeda motornya. Sementara kondisi korban yang berlumuran darah selanjutnya mendapat pertolongan dari warga dengan membawa ke rumahnya yang terletak di Kutorejo Gang III Nomor 277. Selanjutnya, korban dilarikan ke rumah sakit dr R Koesma. Di rumah sakit, nyawa Habib yang masih betah melajang di usianya yang ke 55 tahun tersebut ternyata tak tertolong lagi. Ia hanya sempat mendapat perawatan sekitar satu jam. Sekitar pukul 02.00 WIB Habib Alwi meninggal dunia.

Atas peritstiwa itu, keluarga korban langsung melapor ke polisi. Dan hanya dalam hitungan jam, petugas berhasil meringkus para pelaku. “Memang ada lima orang dalam peristiwa itu, tapi hanya tiga yang kita tetapkan sebagai tersangka. Pasalnya, dua orang itu hanya menunggui di atas sepeda motor dan tidak ikut melakukan penganiayaan,” terang Kasat Reskrim Polres Tuban Iptu Budi Santoso. “Satu tersangka yang merupakan anggota TNI sudah kita serahkan ke Denpom,” sambungnya.

Dari hasil otopsi rumah sakit, korban diketahui mengalami pendarahan di kepala, juga ada pendarahan di otak, luka di hati sebelah kanan sepanjang 3 cm dan luka di limpa sepanjang 3 cm. “Dugaan sementara, luka-luka tersebut karena korban dipukuli,” terang Budi Santoso.

Usai otopsi, korban langsung dibawa ke rumah duka oleh ratusan jemaah yang sejak malam menunggui korban di kamar mayat RSUD Dr R Koesma Tuban. Sesampai di rumah yang juga sudah dipenuhi keluarga dan jemaah yang mayoritas warga keturunan Arab itu, jenazah disemayamkan di ruang tamu.

Sabtu pukul 16.40 WIB, jenazah diberangkatkan ke Kompleks Makam Sunan Bonang dengan diiringi ribuan pen-takziah yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Setelah disalatkan, jenazah dimakamkan sekitar pukul 17.00 WIB.

Sebelumnya, beberapa anggota keluarga sempat mendatangi markas Polisi Militer (PM) di Jalan Panglima Sudirman, Tuban untuk melihat tersangka Sandi yang ditahan. Tapi, saat didatangi keluarga korban, tersangka sudah dikirim ke markas Pomdam di Surabaya. “Tersangka sudah kita kirim ke Surabaya,” jawab petugas piket. Keluarga korban sempat meminta kepada pihak PM untuk memproses kasus ini sebagaimana ketentuan berlaku. “Kita cuma ingin kasus ini diproses sebagaimana mestinya,” kata Muhammad Assegaf, keluarga korban.

Mengirim Tim

Komandan Polisi Militer TNI AL dari Pangkalan Utama TNI AL (Dan Pomal Lantamal) V Surabaya, Kol (Mar) Zulfa Akhmal ketika dikonfirmasi, Sabtu (7/2) membenarkan seorang di antara pelaku penganiayaan Habib Alwi itu adalah prajurit Korps Marinir.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, pihaknya mengirim satu tim Pomal dipimpin Kapten (Mar) Kholik untuk menjemput pelaku. Ditegaskan Zulfa Akhmal, jika memang terlibat pengeroyokan itu, pihaknya memerintahkan tim tersebut untuk segera membawa pelaku ke Surabaya untuk diperiksa dan ditahan di Pomal Lantamal V Surabaya.

“Namun sampai malam ini saya belum mendapat laporan dari Kapten Kholik,” ujar Zulfa.
Ditegaskan, jika dalam pemeriksaan nanti diketahui bahwa Sandi adalah pelaku, maka sanksinya berat. Selain diperiksa dan ditahan, dia akan diproses secara hukum. Sanksinya bisa dijatuhi hukuman penahanan dan bisa juga dipecat dari dinas militer. (surya.co.id)

0 komentar :

Tulisan Terkait: