Berprofesi sebagai anak band merupakan sebuah upaya untuk meraih harapan dari orang yang bukan siapa-siapa menjadi seorang yang terkenal, dan tentu hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda yang semakin banyak menggelutinya.
Seperti Ryan, vokalis D`masiv misalnya mengakui, kalau beberapa tahun lalu, dia tidak pernah menyangka kalau bersama bandnya ia bisa sentenar saat ini.
Kenyataan berubah, ketika mereka memutuskan mengikuti ajang kompetisi band yang digelar A Mild, yakni A Mild Wanted.
"Waktu itu kita sedang jalan-jalan ke Depok, kita lihat ada baliho besar memasang iklan A Mild Wanted. Kita tertarik pada hadiahnya, bukan uang, tetapi menjadi band rekama." Ungkap Ryan seperti yang dikutip dari INILAH.com sabtu, (28/2)
Dia juga mengaku telah berulangkali mengikuti ajang festival musik,mulai dari tidak juara, sampai menjadi juara sudah pernah mereka lalui, namun banyangan setenar yang sekarang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Keberhasilan sejumlah band lain seperti halnya Peterpan,Radja, Nidji, Dewa, ST 12,Kangen Band, dan sebagainya, kemudian telah memicu maraknya keinginan anak muda terjun ke dunia musik. Selain bisa mengisi pundi-pundi keungan dari Album maupun Ring Back tone, kesempatan manggung yang amat banyak memang cukup menggiurkan sebagai pilihan profesi.
Dengan kenyataan seperti ini, maka studio-studio musik juga semakin menjamur, bahkan dikampung-kampung juga bisa kita temukan studio musik, mulai dari harga sewa puluhan ribu, sampai ratusan ribu rupiah per jamnya.
Pergelaran Festival band juga kian marak. Anak-anak muda berupaya mencari peluang untuk jadi musisi terkenal melalui sejumlah ajang festival.
Seperti Ryan, vokalis D`masiv misalnya mengakui, kalau beberapa tahun lalu, dia tidak pernah menyangka kalau bersama bandnya ia bisa sentenar saat ini.
Kenyataan berubah, ketika mereka memutuskan mengikuti ajang kompetisi band yang digelar A Mild, yakni A Mild Wanted.
"Waktu itu kita sedang jalan-jalan ke Depok, kita lihat ada baliho besar memasang iklan A Mild Wanted. Kita tertarik pada hadiahnya, bukan uang, tetapi menjadi band rekama." Ungkap Ryan seperti yang dikutip dari INILAH.com sabtu, (28/2)
Dia juga mengaku telah berulangkali mengikuti ajang festival musik,mulai dari tidak juara, sampai menjadi juara sudah pernah mereka lalui, namun banyangan setenar yang sekarang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Keberhasilan sejumlah band lain seperti halnya Peterpan,Radja, Nidji, Dewa, ST 12,Kangen Band, dan sebagainya, kemudian telah memicu maraknya keinginan anak muda terjun ke dunia musik. Selain bisa mengisi pundi-pundi keungan dari Album maupun Ring Back tone, kesempatan manggung yang amat banyak memang cukup menggiurkan sebagai pilihan profesi.
Dengan kenyataan seperti ini, maka studio-studio musik juga semakin menjamur, bahkan dikampung-kampung juga bisa kita temukan studio musik, mulai dari harga sewa puluhan ribu, sampai ratusan ribu rupiah per jamnya.
Pergelaran Festival band juga kian marak. Anak-anak muda berupaya mencari peluang untuk jadi musisi terkenal melalui sejumlah ajang festival.
0 komentar :
Posting Komentar