Atas perbuatannya itu, hari ini, Senin (16/2), oknum guru tersebut akan dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadiknas) Muara Enim untuk mendapatkan sanksi.
Terungkapnya kasus ini setelah seorang murid mengabadikannya lewat handphone. Kejadian yang telah berlangsung sekitar dua minggu itu, kemudian videonya tersebar.
Video dengan durasi 10 menit itu menyebar ke tengah masyarakat melalui pesan bluetooth sejak beberapa hari lalu.
Dalam tayangan video itu jelas terekam bagaimana ‘buasnya’ oknum guru Kimia itu saat memukul dan membanting keempat muridnya yang dilakukan di dalam kelas.
Menurut saksi, aksi kekerasan itu dimulai pada Kamis (29/1). Berawal dari sebuah pot bunga yang berada di halaman sekolah (bukan dalam kelas-Red) ada yang pecah.
Pada Jumat (30/1), murid kelas 2 jurusan IPS dikumpulkan oleh oknum guru tersebut di dalam kelasnya.
Namun saat dikumpulkan seluruh siswa tidak ada yang mengaku memecahkan pot bunga itu.
Karena tidak ada yang mengetahui dan tidak ada yang mengaku, membuat oknum guru tersebut menjadi emosi. Pada waktu yang bersamaan, tiba-tiba ada empat orang siswa terlambat masuk ke kelas.
Siswa yang terlambat masuk diketahui bernama Randi Janika, Satria Putera, Pedri Agus Roni dan Ahmad Torupi. Lalu oknum guru tadi menyuruh seluruh siswa yang ada dalam kelas untuk keluar.
Sedangkan keempat siswa yang terlambat disuruh tetap di dalam kelas dan berdiri. Kemudian, tanpa basa-basi, oknum guru tersebut menampar keempat siswa tadi secara bergantian.
Tak hanya itu, oknum guru tersebut sempat menarik Ramdi Janika dan dibanting ke lantai.
Setelah melakukan pemukulan, oknum guru tersebut menyuruh keempat siswa itu duduk ke bangkunya masing-masing.
Rupanya aksi kekerasan yang dilakukan oknum guru tersebut sempat direkam siswanya menggunakan vidio Hp hingga menyebar di tengah masyarakat.
“Saya meminta kepada seluruh guru, jika memberikan hukuman kepada siswa yang sifatnya mendidik. Jangan seperti kasus yang dilakukan guru SMAN Rambang.
0 komentar :
Posting Komentar