Sindikat narkoba dan mafia obat bius terus menjadi musuh utama aparat penegak hukum Meksiko. Jumat (20/2), seorang polisi dan seorang penjaga penjara tewas di tangan para penjahat narkotika Kota Ciudad Juarez. Beberapa jam kemudian Kepala Polisi Roberto Orduna menyatakan mundur dari jabatannya.
Sebagai pucuk pimpinan tertinggi kepolisian kota tersebut, Orduna merasa bertanggung jawab atas kematian dua personel polisi itu. Apalagi, belakangan dia mendapatkan ancaman serius dari gengster narkoba. Dalam terornya, mereka menyatakan bakal membunuh sedikitnya seorang polisi tiap 48 jam. Mereka baru akan berhenti membunuh jika Orduna mengundurkan diri.
''Kami tidak bisa membiarkan nyawa orang-orang yang berjuang sungguh-sungguh demi warga sipil terus terancam. Karena itulah, saya mengajukan pengunduran diri permanen,'' tegas Orduna seperti dilansir BBC kemarin (21/2). Dia tidak ingin mengorbankan lebih banyak nyawa dengan tetap bertahan pada posisinya.
Sebelumnya, Wali Kota Jose Reyes menegaskan bahwa kota di perbatasan Amerika Serikat (AS) tersebut tidak akan tunduk kepada gengster. Namun, pembunuhan dua polisi terkait ancaman yang ditujukan kepada Orduna menyebabkan dia sedikit melunak. Menurut dia, pengunduran diri Orduna merupakan satu-satunya jalan keluar untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban. (batampos.com)
Sebagai pucuk pimpinan tertinggi kepolisian kota tersebut, Orduna merasa bertanggung jawab atas kematian dua personel polisi itu. Apalagi, belakangan dia mendapatkan ancaman serius dari gengster narkoba. Dalam terornya, mereka menyatakan bakal membunuh sedikitnya seorang polisi tiap 48 jam. Mereka baru akan berhenti membunuh jika Orduna mengundurkan diri.
''Kami tidak bisa membiarkan nyawa orang-orang yang berjuang sungguh-sungguh demi warga sipil terus terancam. Karena itulah, saya mengajukan pengunduran diri permanen,'' tegas Orduna seperti dilansir BBC kemarin (21/2). Dia tidak ingin mengorbankan lebih banyak nyawa dengan tetap bertahan pada posisinya.
Sebelumnya, Wali Kota Jose Reyes menegaskan bahwa kota di perbatasan Amerika Serikat (AS) tersebut tidak akan tunduk kepada gengster. Namun, pembunuhan dua polisi terkait ancaman yang ditujukan kepada Orduna menyebabkan dia sedikit melunak. Menurut dia, pengunduran diri Orduna merupakan satu-satunya jalan keluar untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban. (batampos.com)
0 komentar :
Posting Komentar