Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) melepas 240 perawat binaan PT Amri Margatama ke Arab Saudi, sementara kebutuhan perawat di negara itu masih sekitar 10.000 tahun ini.
Ketua Umum Apjati, Nurfaizi saat melepas perawat tersebut di Bekasi, Jabar, Selasa (17/2), mengatakan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) terus berusaha meningkatkan penempatan tenaga kerja formal ke luar negeri. Khususnya di sektor perawat, mengingat permintaannya cukup tinggi di Arab Saudi, dan Negara Timur Tengah lainnya, serta masih besarnya peluang di Asia Pasifik.
"Di Arab Saudi saja sedikitnya dibutuhkan 10.000 tenaga perawat tahun ini," kata Nurfaizi.
PT Amri Margatama hingga saat ini sudah menempatkan 2.193 tenaga perawat ke Arab Saudi dengan upah sekitar 1.300 dollar AS hingga 1.500 dollar AS per bulan.
Nurfaizi mengungkapkan, tenaga perawat Indonesia cukup diminati oleh pemerintah Arab Saudi, mengingat dari segi keterampilan dan pendidikan sudah sesuai dengan standar yang mereka terapkan. Selain Arab Saudi, saat ini juga ada permintaan dari Yordania, Syria, Kuwait, Jepang, Korsel, Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Namun yang menjadi kendala untuk mendorong penempatan tenaga perawat ke luar negeri, kata Nurfaizi, adalah masalah pengetahuan bahasa, dana penempatan serta pengadaan tenaga perawat.
"PPTKIS terkendala dana dan pengadaan tenaga perawat. Karena untuk melatih dan menyiapkan satu TKI hingga penempatan, dibutuhkan biaya sedikitnya Rp10 juta. Belum lagi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan masih kurang karena sudah terserap untuk kebutuhan rumah sakit di dalam negeri," katanya.
Karena itu, Nurfaizi berharap pemerintah dapat membantu penyediaan dana baik melalui anggaran departemen maupun kucuran kredit untuk penempatan tenaga kerja formal. (kompas.com)
Ketua Umum Apjati, Nurfaizi saat melepas perawat tersebut di Bekasi, Jabar, Selasa (17/2), mengatakan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) terus berusaha meningkatkan penempatan tenaga kerja formal ke luar negeri. Khususnya di sektor perawat, mengingat permintaannya cukup tinggi di Arab Saudi, dan Negara Timur Tengah lainnya, serta masih besarnya peluang di Asia Pasifik.
"Di Arab Saudi saja sedikitnya dibutuhkan 10.000 tenaga perawat tahun ini," kata Nurfaizi.
PT Amri Margatama hingga saat ini sudah menempatkan 2.193 tenaga perawat ke Arab Saudi dengan upah sekitar 1.300 dollar AS hingga 1.500 dollar AS per bulan.
Nurfaizi mengungkapkan, tenaga perawat Indonesia cukup diminati oleh pemerintah Arab Saudi, mengingat dari segi keterampilan dan pendidikan sudah sesuai dengan standar yang mereka terapkan. Selain Arab Saudi, saat ini juga ada permintaan dari Yordania, Syria, Kuwait, Jepang, Korsel, Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Namun yang menjadi kendala untuk mendorong penempatan tenaga perawat ke luar negeri, kata Nurfaizi, adalah masalah pengetahuan bahasa, dana penempatan serta pengadaan tenaga perawat.
"PPTKIS terkendala dana dan pengadaan tenaga perawat. Karena untuk melatih dan menyiapkan satu TKI hingga penempatan, dibutuhkan biaya sedikitnya Rp10 juta. Belum lagi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan masih kurang karena sudah terserap untuk kebutuhan rumah sakit di dalam negeri," katanya.
Karena itu, Nurfaizi berharap pemerintah dapat membantu penyediaan dana baik melalui anggaran departemen maupun kucuran kredit untuk penempatan tenaga kerja formal. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar