Raja real estat Donald Trump telah memecat dirinya sendiri dari perusahaan kasino yang justru telah membesarkan namanya.
Merasa mendapat penolakan dari para pemegang obligasi terkait dengan rencananya membeli Trump Entertainment Resorts, Trump bersama putrinya, Ivanka, memilih mundur dari dewan direksi perusahaan yang didirikannya, Jumat (13/2).
Trump menyebut perusahaan kasino miliknya yang kini dibelit masalah itu tak bernilai lagi baginya. Padahal ia adalah pemegang saham terbesar, dengan kepemilikan lebih dari 25%.
Perusahaan kasino Trump itu sudah empat kali mendapatkan perpanjangan untuk merestrukturisasi utang senilai US$ 1,25 miliar, dan sejumlah analis memprediksikan perusahaan itu akan kembali mengajukan perlindungan pailit untuk ketiga kalinya jika belum mencapai kesepakatan dengan para pemegang obligasi.
"Jika saya tidak akan menjalankan perusahaan ini, saya tidak akan ingin terlibat di dalamnya," ujar Trump kepada Associated Press Jumat malam waktu setempat.
Ia berkoar bahwa meski tidak lagi berada di perusahaan yang membesarkannya, ia tetap bisa melakukan apa saja. "Saya adalah salah satu pengembang terbesar di dunia. Saya punya banyak uang dan banyak tempat yang bisa saya tuju," sesumbarnya.
Trump mengatakan sebelumnya ia menawarkan untuk membeli perusahaan kasino itu, yang dulu dikuasainya sebelum sedikit demi sedikit melepaskan cengkeramannya sebagai bagian dari restrukturisasi kepailitan.
Hingga saat ini namanya tetap tercantum di tiga kasino yang berada Atlantic City, meskipun Trump mengatakan kemungkinan ai akan melakukan langkah hukum untuk menanggalkan namanya dari bisnis judi itu.
"Saya tidak suka nama saya masih terpampang di sana," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjual sahamnya di perusahaan kasino itu, meski belum jelas kapan hal itu terealisasi.
Trump Entertainment memiliki tiga kasino di Atlantic City, tapi salah satunya dalam proses penjualan, yaitu Trump Marina Hotel Casino. Dua lainnya adalah Trump Taj Mahal Casino Resort, dan Trump Plaza Hotel and Casino. (inilah.com)
Merasa mendapat penolakan dari para pemegang obligasi terkait dengan rencananya membeli Trump Entertainment Resorts, Trump bersama putrinya, Ivanka, memilih mundur dari dewan direksi perusahaan yang didirikannya, Jumat (13/2).
Trump menyebut perusahaan kasino miliknya yang kini dibelit masalah itu tak bernilai lagi baginya. Padahal ia adalah pemegang saham terbesar, dengan kepemilikan lebih dari 25%.
Perusahaan kasino Trump itu sudah empat kali mendapatkan perpanjangan untuk merestrukturisasi utang senilai US$ 1,25 miliar, dan sejumlah analis memprediksikan perusahaan itu akan kembali mengajukan perlindungan pailit untuk ketiga kalinya jika belum mencapai kesepakatan dengan para pemegang obligasi.
"Jika saya tidak akan menjalankan perusahaan ini, saya tidak akan ingin terlibat di dalamnya," ujar Trump kepada Associated Press Jumat malam waktu setempat.
Ia berkoar bahwa meski tidak lagi berada di perusahaan yang membesarkannya, ia tetap bisa melakukan apa saja. "Saya adalah salah satu pengembang terbesar di dunia. Saya punya banyak uang dan banyak tempat yang bisa saya tuju," sesumbarnya.
Trump mengatakan sebelumnya ia menawarkan untuk membeli perusahaan kasino itu, yang dulu dikuasainya sebelum sedikit demi sedikit melepaskan cengkeramannya sebagai bagian dari restrukturisasi kepailitan.
Hingga saat ini namanya tetap tercantum di tiga kasino yang berada Atlantic City, meskipun Trump mengatakan kemungkinan ai akan melakukan langkah hukum untuk menanggalkan namanya dari bisnis judi itu.
"Saya tidak suka nama saya masih terpampang di sana," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk menjual sahamnya di perusahaan kasino itu, meski belum jelas kapan hal itu terealisasi.
Trump Entertainment memiliki tiga kasino di Atlantic City, tapi salah satunya dalam proses penjualan, yaitu Trump Marina Hotel Casino. Dua lainnya adalah Trump Taj Mahal Casino Resort, dan Trump Plaza Hotel and Casino. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar