29 Januari 2009

Video Perang Iklan PDIP dengan Partai Demokrat

Perseteruan politik antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri ternyata tak berhenti di antara mereka berdua saja. Partai pendukung kedua tokoh tersebut saling menyerang dalam bentuk iklan di media massa terbitan Kamis (29/1).



Video: Liputan Berita Mengenai Perang Iklan PDIP dengan Partai Demokrat

Dalam iklan di salah satu media massa Jakarta, PDIP menyatakan rakyat berhak harga bahan bakar minyak yang lebih murah lagi. PDIP juga menyebut prestasi turunnya BBM sebanyak tiga kali bukanlah prestasi pemerintah namun hasil dari turunnya minyak dunia. Sedangkan Partai Demokrat menyatakan BBM turun sebanyak tiga kali merupakan pertama kali dalam sejarah dan rakyat puas atas kinerja pemerintahan SBY.

Ketua Peneliti Bidang Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsudin Haris, menilai wajar "perang" iklan itu karena kedua partai berseberangan secara politik. Namun masyarakat hendaknya tidak terbuai dengan janji dan klaim prestasi partai politik.

Darwin Saleh, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, mengakui iklan yang diluncurkan pagi ini bukanlah jawaban atas kritikan Mega saat Rakernas PDIP di Solo, Jawa Tengah. "Sudah direncanakan sejak menurunkan harga BBM. Kebetulan timingnya menjadi pas," jelas Darwin dalam dialog Liputan 6 Petang.

Bagi Partai Demokrat, imbuh Darwin, keputusan menurunkan harga BBM adalah prestasi pemerintahan SBY. Sebab perlu kehati-hatian jika harga minyak mentah dunia kembali naik. "Perlu perhitungan dan pertimbangan karena akan ada kecenderungan naik kembali," kata Darwin seraya menambahkan bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih pro rakyat.

PDIP menilai penurunan harga BBM bukan sebuah prestasi memukau sebab premium naik hingga 190 persen sebelum turun. Angka yang tak linear dengan penurunan harga minyak dunia. "Mengambil keuntungan pada BBM bersubsidi," jelas fungsionaris PDIP, Effendi Simbolon.

Di tengah riuhnya seteru dua politisi itu, tak sedikit masyarakat yang menilai percuma iklan kampanye yang mengangkat harga BBM tersebut. Sebab penurunan harga BBM tak diikuti penurunan harga kebutuhan pokok atau angkutan umum. Bahkan sebagian tak peduli sebab kesulitan ekonomi tetap saja menghimpit. (liputan6.com)

1 komentar :

Anonim mengatakan...

masih belum ada partai yang betul2 fokus ke visi dan misi Indonesia 5 tahun ke depan? Klo bisa dibuat satu web khususnya. Jadi klo udah jadi pemerintah, bisa dicross check janji2nya.

sepertinya sekarang masih saling mencari2 kesalahan. padahal pemilu sebentar lagi

Tulisan Terkait: