Pekerja bangunan di Argentina menemukan minyak zaitun ketika sedang menggali kapal zaman penjajahan milik Spanyol yang diperkirakan berumur 250 tahun.
Kapal layar ditemukan ketika pekerja menggali pondasi kompleks rumah susun di daerah pelabuhan tua Buenos Aires.
Dua wadah ditemukan yang mengisyaratkan kapal membawa minyak zaitun. Para pengamat mengatakan kapal yang belum diidentifikasi tersebut adalah kapal perang abad ke 18 yang terdampar ke pantai karena badai. Kapal itu kemudian terkubur di bawah lumpur sedalam tujuh meter.
Emas tidak ditemukan
Arkeolog Gonzalo Valenzuela mengatakan kapal tersebut kemungkinan besar dari tahun 1700-an. "Sampai sejauh ini ditemukan sejumlah meriam, sepasang wadah yang diduga dipakai untuk membawa minyak zaitun, dan kayu kapal," kata Valenzuela kepada para wartawan di tempat penggalian di Puerto Madero, lapor kantor berita AFP.
Tetapi dia mengatakan kemungkinan besar tidak terdapat emas atau barang berharga lain di kapal karena penduduk setempat diduga telah menjarah kapal tersebut ketika kandas di dekat pantai.
Walikota Buenos Aires, Mauricio Macri mengatakan kapal tersebut ditemukan karena kerjasama pekerja bangunan dengan para arkeolog.
Di masa lalu, permintaan mereka bagi penggalian bangunan kemungkinan tidak akan diperhatikan. "Yang terpenting adalah hal ini tidak akan terjadi jika tidak terdapat kesadaran baru akan pentingnya sejarah, dalam kasus ini kerjasama dengan perusahaan bangunan, "kata Macri seperti dikutip situs BBC.
"Di tempat bangunan lain di masa lalu para arkeolog bahkan tidak diperbolehkan berada di dekat daerah itu. Perusahaan ini bekerjasama dengan para arkeolog dan kami mendapatkan harta tidak terduga ini."
Dia mengatakan kapal dan barang yang ada di dalamnya milik penduduk ibukota Argentina. (republika.co.id)
Kapal layar ditemukan ketika pekerja menggali pondasi kompleks rumah susun di daerah pelabuhan tua Buenos Aires.
Dua wadah ditemukan yang mengisyaratkan kapal membawa minyak zaitun. Para pengamat mengatakan kapal yang belum diidentifikasi tersebut adalah kapal perang abad ke 18 yang terdampar ke pantai karena badai. Kapal itu kemudian terkubur di bawah lumpur sedalam tujuh meter.
Emas tidak ditemukan
Arkeolog Gonzalo Valenzuela mengatakan kapal tersebut kemungkinan besar dari tahun 1700-an. "Sampai sejauh ini ditemukan sejumlah meriam, sepasang wadah yang diduga dipakai untuk membawa minyak zaitun, dan kayu kapal," kata Valenzuela kepada para wartawan di tempat penggalian di Puerto Madero, lapor kantor berita AFP.
Tetapi dia mengatakan kemungkinan besar tidak terdapat emas atau barang berharga lain di kapal karena penduduk setempat diduga telah menjarah kapal tersebut ketika kandas di dekat pantai.
Walikota Buenos Aires, Mauricio Macri mengatakan kapal tersebut ditemukan karena kerjasama pekerja bangunan dengan para arkeolog.
Di masa lalu, permintaan mereka bagi penggalian bangunan kemungkinan tidak akan diperhatikan. "Yang terpenting adalah hal ini tidak akan terjadi jika tidak terdapat kesadaran baru akan pentingnya sejarah, dalam kasus ini kerjasama dengan perusahaan bangunan, "kata Macri seperti dikutip situs BBC.
"Di tempat bangunan lain di masa lalu para arkeolog bahkan tidak diperbolehkan berada di dekat daerah itu. Perusahaan ini bekerjasama dengan para arkeolog dan kami mendapatkan harta tidak terduga ini."
Dia mengatakan kapal dan barang yang ada di dalamnya milik penduduk ibukota Argentina. (republika.co.id)
0 komentar :
Posting Komentar