31 Januari 2009

Celana Kolor Batik Diminati Warga Perancis

SEJUMLAH negara di dunia kini tengah gandrung dengan produk Indonesia yang bernama batik. Perancis menjadi salah satu negara tujuan ekspor batik walaupun masih kalah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat, Belgia, Jerman dan Inggris.

MENGENAKAN pakaian batik di negara yang memiliki empat musim, memang serba repot. Ada beberapa kendala ketika harus memakai baju batik. Bahan dasar pakaian batik yang berasal dari kain katun atau sutra, rasanya tak mudah dipakai selain di musim panas.

Memang benar dari awal bulan Juni hingga akhir musim panas, pakaian batik banyak kita temukan di tempat-tempat turis, apalagi daerah pantai. Baju yang bercorak dan bermodel ceria ini menjadi sasaran empuk bagi para pelancong. Bila musim panas tiba, sebagian besar warga Perancis ingin tampil ceria. Ini menandakan kegembiraan mereka akan panasnya mentari yang membakar tubuh mereka nan pucat.

Namun bila musim dingin datang, pakaian batik sepertinya lenyap dari peredaran. Sebenarnya orang Perancis, bukan tipe manusia yang mau menggunakan pakaian bercorak. Mereka lebih menyukai warna-warni klasik dan gelap. Rasanya, Perancis tidak cocok dengan sebutan atau mendapat julukan sebagai negara pusat mode. Tapi begitulah adanya.

Di kota saya, Montpellier, ada sepasang suami istri yang menjual kerajinan (souvenir) Indonesia, tepatnya di Pantai Palavas. Sejak beberapa tahun lalu, Agus sang suami berdarah Yogyakarta, sudah lama membuka toko bersama istrinya. sang istri bernama Nathalie, berasal dari Perancis.

Bicara tentang pakaian batik, mereka mengakui bahwa produk dari Indonesia itu hanya bisa dijual ketika memasuki musim semi hingga datangnya musim gugur. Namun untuk produk batik berupa dekorasi rumah atau hiasan kecil (souvenir) boleh dibilang tidak mengenal waktu. Karena alasan itulah, mereka tidak hanya menjual pakaian batik tapi juga produk lainnya berupa kerajinan khas Yogyakarta.

Pakaian batik yang dijual rata-rata model simpel. Seperti pakaian tanpa lengan untuk wanita, kain batik yang biasa dililitkan sebagai penutup tubuh buat berjalan-jalan di pinggir pantai. Dan paling trend sekarang ini adalah celana panjang dan pendek (kolor) bermotif batik.

Penggemarnya mulai anak-anak hingga dewasa baik pria maupun wanita. Kemeja batik pria dengan corak senada dan berwarna tak terlalu mencolok, juga sering menjadi sasaran warga Perancis. Sebagian besar pakaian batik yang laris manis adalah pakaian yang bisa dipakai untuk bermain-main di tepi pantai atau buat nyantai. (tribun-kaltim.co.id)

0 komentar :

Tulisan Terkait: