18 Januari 2009

Ayah Diizinkan 'Bunuh' Putrinya yang Telah Koma 16 Tahun

Mahkamah Agung Italia mengabulkan permohonan seorang pria untuk mencabut selang makanan yang dihubungkan ke tubuh anak perempuannya yang terbaring koma berkepanjangan. Pria tersebut akhirnya dibolehkan untuk membiarkan putrinya itu meninggal setelah 16 tahun berada dalam kondisi koma.


Beppino Englaro telah bertahun-tahun menginginkan selang makanan anaknya itu diputus. Kasus wanita bernama Eluana Englaro ini telah mengundang perhatian publik Italia. Mulai dari pengadilan, politikus bahkan Vatikan menaruh perhatian pada nasib Eluana yang masuk dalam kondisi vegetative state akibat kecelakaan mobil tahun 1992. Usianya saat itu baru 20 tahun.

Pengadilan tertinggi Italia kini telah menolak gugatan banding para jaksa atas putusan pengadilan sebelumnya pada Juli lalu yang berpihak pada Beppino. Ketika itu pengadilan mengabulkan permohonan Beppino untuk menghentikan segala pengobatan putrinya itu.

Menurut Beppino, sebelum kecelakaan mobil tersebut, putrinya itu menjenguk seorang temannya yang mengalami koma. Saat itu, Eluana sempat mencetuskan penolakannya untuk dirawat jika dirinya mengalami kondisi yang sama dengan temannya. Demikian seperti dilansir harian Telegraph, Jumat (14/11/2008).

Italia tidak mengizinkan praktek euthanasia yang menggunakan metode seperti penyuntikan obat dengan dosis mematikan. Pasien punya hak untuk menolak pengobatan, namun tak ada ketentuan yang mengatur jika pasien koma berkepanjangan.

Selama satu dekade, Beppino telah berjuang di pengadilan untuk mencabut selang makanan putrinya itu. Dengan putusan Mahkamah Agung ini, Beppino merasa lega. "Putusan ini mengkonfirmasi kalau kita hidup di bawah aturan hukum," kata pria itu seperti dikutip kantor berita Italia, ANSA.

Para politikus konservatif, kelompok anti-euthanasia dan Vatikan marah atas putusan pengadilan. Menurut mereka, pengadilan telah melampaui batas. Enrico La Loggia, anggota legislatif di partai Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menyebut putusan tersebut seperti "hukuman mati."

Menurut pejabat tinggi kesehatan Vatikan, Kardinal Javier Lozano Barragan, mencabut selang makanan itu sama dengan "membunuh orang."

Eluana telah berada di rumah sakit di Kota Lecco, Italia utara selama 16 tahun. Para dokter menyebut kondisinya tak akan bisa normal kembali. Wanita itu selama ini hidupnya dibantu dengan selang makanan yang dihubungkan ke tubuhnya. Tanpa alat medis itu, Eluana dipastikan akan meninggal. (detiknews.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: