29 Desember 2008

Stalin, Negarawan Terhebat Ketiga Rusia

Meskipun menyebabkan kematian jutaan rakyatnya di era 1930an, mantan diktator Uni Soviet, Josef Stalin, masih menjadi sosok yang dikagumi.


Foto: Poster Stalin Yang Dipegang Oleh Seorang Nenek

Pemirsa televisi di Rusia, Minggu (28/12) memilih Stalin sebagai negarawan terhebat ketiga sepanjang sejarah Rusia.

Jajak pendapat ini diselanggarakan televisi pemerintah Rossiya Channel melibatkan 524.000 suara lewat internet dan layanan pesan singkat (SMS). Acara bertajuk "Tokoh Rusia" itu berlangsung 90 hari. Stalin bahkan sempat unggul di awal-awal jajak pendapat.

Menempati urutan pertama sebagai negarawan terhebat adalah pemimpin Rusia di abad pertengahan Alexander Mevsky. Di tempat kedua ditempati Pyotr Stolypin, perdana menteri di awal abad 20 di bawah Czar Nicholas II.

Menempatkan Stalin sebagai negarawan hebat tentu saja memancing hujatan dari berbagai aktivis hak asasi manusia. Sejumlah kelompok HAM menilai ini adalah upaya pemerintah untuk mengaburkan kekejaman tirani Stalin.

Kesalahan dimaafkan

Kenyataan bahwa Stalin begitu populer bukan hal yang mengejutkan bagi para anggota Partai Komunis, yang masih merupakan salah satu partai politik terbesar di negara itu. "Stalin menjadikan Rusia negara adi daya dan merupakan salah satu pendiri koalisi menentang Hitler pada Perang Dunia Kedua," kata Sergei Malinkovich, pimpinan Partai Komunis di St Petersburg.

"Dalam semua jajak pendapat, dia menduduki posisi teratas sebagai tokoh yang paling populer. Tidak ada tokoh lain yang menyainginya. Atas jasanya bagi negara ini, kami bisa memaafkan kesalahannya."

Sergei Malinkovich tidak hanya siap memaafkan kesalahan Stalin, dia juga ingin tokoh yang dianggap sebagai salah satu tiran paling haus darah dalam sejarah abad ke-20 itu diangkat sebagai seorang santo.

Banyak orang di Rusia menghormati peranan Stalin pada Perang Dunia II ketika Uni Soviet mengalahkan pasukan Nazi Jerman. Namun kini terdapat kampanye lebih luas untuk memperbaiki citra Stalin dan tampaknya upaya itu datang dari para pejabat pemerintah di tingkat tinggi.

Anti-Stalin digerebek

Bukti utama untuk memopulerkan datang dalam bentuk buku panduan bagi guru-guru sejarah di sekolah-sekolah negeri di Rusia, yang mengatakan Stalin bertindak "rasional sepenuhnya". "(Inisiatif itu) datang dari atas sekali," kata editor buku panduan itu, sejarawan Alexander Danilov. "Saya yakin ini adalah gagasan mantan presiden yang sekarang menjabat sebagai perdana menteri, Vladimir Putin. Ini pas benar dengan arah politik Rusia yang kita lihat dalam delapan tahun terakhir, yang ditujukan bagi persatuan rakyat."

Namun kampanye untuk mengangkat nama Stalin itu tidak hanya terbatas pada interpretasi buku sekolah bagi anak-anak. Pada awal bulan ini, polisi anti-huru-hara menyerbu kantor salah satu organisasi hak asasi manusia terkenal di Rusia, Memorial, di St Petersburg.

Dengan alasan kelompok itu kemungkinan terkait dengan tulisan "ekstrimis" yang diterbitkan di sebuah koran lokal, polisi menyita 12 hard-drive komputer yang memuat seluruh arsip digital kekejaman yang dilakukan oleh rezim Stalin.

Kantor Memorial di St Petersburg meneliti kejahatan yang dilakukan oleh rezim Soviet. "Ini adalah pukulan besar bagi organisasi kami," kata Irina Flige dari Memorial. "Ini adalah hasil pekerjaan kami selama 20 tahun. Kami menyusun data dengan ratusan ribu nama. Mungkin peringatan ini sengaja untuk menakutkan kami?". Irina Flige yakin organisasi mereka menjadi sasaran karena mendukung ideologi yang berbeda dengan pemerintah. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: