Sudah menjadi rahasia umum bahwa penghasilan seorang anggota polisi memang relatif minim. Sehingga, tak jarang mereka mencari penghasilan tambahan untuk menutupi biaya hidupnya. Namun, bagaimana jika seorang anggota polisi mencari penghasilan tambahan dengan menjadi pekerja seks komersial? Untunglah hal ini bukan terjadi di negara kita, tapi di Inggris.
Kelakuan Victoria Thorne, seorang polisi wanita asal Sunderland, Inggris, mungkin cukup nyeleneh atau bisa juga sangat tidak pantas. Selain menjalani profesi sebagai aparat penegak hukum, ia juga memiliki profesi sebagai pemuas syahwat pria.
Dengan membayar tarif sebesar 100 poundsterling (sekitar Rp 1,7 juta) per jam, pria hidung belang bisa menikmati tubuh seksinya. Sehingga tak heran, jika perempuan yang dalam profesi haramnya menggunakan nama samaran Kelly ini langsung menjadi PSK favorit.
Menurut Daily Mail, Selasa (9/12), Thorne alias Kelly memperkenalkan dirinya melalui sebuah situs dengan foto yang hanya terbalut pakaian dalam. Setiap pekannya, ia bisa melayani 20 pria di bawah sebuah agensi bernama Notorious Girls.
Untuk menutupi jati dirinya, ia menolak melayani klien yang berasal dari Sunderland dan sekitarnya dengan mengenakan seragam polisi. Sayangnya, tingkah tak senonoh ini terbongkar oleh rekannya sendiri, seorang petugas kepolisian Northumbria Tyne and Wear, Agustus lalu.
Pada Senin (8/12), Thorne dinyatakan bersalah atas perbuatan asusila atau tak senonoh oleh pengadilan. Ia tak mengajukan pembelaan apapun dan akan diadili di Newcastle Crown pada 22 Desember mendatang.
Thorne menghadapi tuntutanmenjual dirinya sendiri bersama 70 perempuan lainnya melalui sebuah situs. Selain dia, masih ada tujuh perempuan dan tujuh pria lain yang tertangkap oleh kepolisian Northumbria. Mereka ditahan terkait praktek prostitusi terorganisasi di wilayah Northumbria, County Durham, Greater Manchester, Cleveland, dan sekitar perbatasan Skotlandia. (inilah.com)
Kelakuan Victoria Thorne, seorang polisi wanita asal Sunderland, Inggris, mungkin cukup nyeleneh atau bisa juga sangat tidak pantas. Selain menjalani profesi sebagai aparat penegak hukum, ia juga memiliki profesi sebagai pemuas syahwat pria.
Dengan membayar tarif sebesar 100 poundsterling (sekitar Rp 1,7 juta) per jam, pria hidung belang bisa menikmati tubuh seksinya. Sehingga tak heran, jika perempuan yang dalam profesi haramnya menggunakan nama samaran Kelly ini langsung menjadi PSK favorit.
Menurut Daily Mail, Selasa (9/12), Thorne alias Kelly memperkenalkan dirinya melalui sebuah situs dengan foto yang hanya terbalut pakaian dalam. Setiap pekannya, ia bisa melayani 20 pria di bawah sebuah agensi bernama Notorious Girls.
Untuk menutupi jati dirinya, ia menolak melayani klien yang berasal dari Sunderland dan sekitarnya dengan mengenakan seragam polisi. Sayangnya, tingkah tak senonoh ini terbongkar oleh rekannya sendiri, seorang petugas kepolisian Northumbria Tyne and Wear, Agustus lalu.
Pada Senin (8/12), Thorne dinyatakan bersalah atas perbuatan asusila atau tak senonoh oleh pengadilan. Ia tak mengajukan pembelaan apapun dan akan diadili di Newcastle Crown pada 22 Desember mendatang.
Thorne menghadapi tuntutanmenjual dirinya sendiri bersama 70 perempuan lainnya melalui sebuah situs. Selain dia, masih ada tujuh perempuan dan tujuh pria lain yang tertangkap oleh kepolisian Northumbria. Mereka ditahan terkait praktek prostitusi terorganisasi di wilayah Northumbria, County Durham, Greater Manchester, Cleveland, dan sekitar perbatasan Skotlandia. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar