27 Desember 2008

Jepang Meluncurkan Kapal Tenaga Surya

Kapal kargo bertenaga surya pertama di dunia pada Jumat (19/12/08), mulai mengarungi lautan. Panel surya yang terpasang di atas kapal itu akan menyuplai sebagian tenaga yang diperlukan. Penggunaan Auriga Leader pada kapal itu akan memangkas biaya bahan bakar dan emisi karbon ketika produsen mobil Jepang, Toyota Motor Corp, menggunakannya untuk mengekspor produk ke berbagai penjuru dunia.

Kapal kargo tersebut dikembangkan oleh Nippon Yusen K.K. (perusahaan perkapalan terbesar Jepang) dan distributor minyak Nippon Oil Corp. "Kapal itu berangkat dari sebuah pelabuhan di sebelah barat Kota Kobe," kata juru bicara perusahaan tersebut. "Freighter besar yang mampu mengangkut 6.400 unit mobil itu dilengkapi dengan 328 panel surya seharga Rp 19 miliar."

Sebagai permulaan, kapal itu akan mengangkut kendaraan yang akan dijual ke luar negeri oleh Toyota Motor Corp. Proyek itu dikembangkan jauh-jauh hari sebelum krisis ekonomi global memaksa produsen mobil mengurangi produksinya secara drastis akibat anjloknya penjualan.

Perusahaan Nippon Yusen K.K. menyatakan kapal 60.213 ton dengan panjang 200 meter itu adalah kapal besar pertama di dunia yang memiliki sistem pendorong berbasis tenaga surya. Sejauh ini, energi surya hanya digunakan untuk mendukung penerangan dan kabin tempat tinggal para awak.

Sistem tenaga surya itu dapat menghasilkan listrik sebesar 40 kilowatt, yang pada tahap awal hanya dapat memenuhi 0,2 persen dari konsumsi energi Auriga Leader untuk menggerakkan kapal. Mereka berharap rasio itu bisa ditingkatkan.

Penggunaan kapal bertenaga surya itu diharapkan dapat membantu industri perkapalan yang saat ini mendapatkan banyak tekanan dalam upaya menghambat pemanasan global. Industri perkapalan dianggap sebagai salah satu penyumbang emisi karbon.

Transportasi maritim dianggap bertanggung jawab atas 1,4 sampai 4,5 persen dari emisi gas rumah kaca dunia. Namun hingga sekarang industri tersebut belum tersentuh regulasi karena bersifat internasional. Nippon Yusen menargetkan bisa memotong konsumsi bahan bakar dan emisi gas karbon dioksidanya hingga separuh pada 2010. (tempointeraktif.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: