06 Desember 2008

Disiram Air Keras, Wajah Siti Alfiah Rusak

Siti Alfiah (19 tahun) dulu dikenal sebagai gadis cantik. Namun, sekarang warga RT 2 RW 2, Dusun Curahbanyak, Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, ini malu keluar rumah gara-gara wajahnya tak lagi sedap dipandang.

Foto: Wajah Siti Alfiah Sebelum dan Sesudah di Siram Air Keras

Bahkan, rencana pernikahannya, Kamis (11/12), pun berantakan. Penyebabnya, wajah dan punggung bagian kanan gadis lulusan SMP ini rusak akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal, Jumat (22/8) malam. Keluarga menduga, pelaku kejahatan tersebut adalah pria yang cintanya pernah ditolak Siti, yaitu Sdr.

Kasus Siti mengingatkan orang pada kasus Siti Nurjazilah alias Lisa yang wajahnya rusak berat setelah disiram air keras oleh sang suami, Mulyono. Lisa, seperti diketahui, telah menjalani sekitar 12 kali operasi sejak operasi rekronstruksi wajah total (face off) pertama pada Maret 2006.

Kasus Siti Alfiah sudah dilaporkan ke polisi. Namun, hingga tiga bulan berlalu polisi belum menemukan pelaku penyiraman air keras tersebut. Hal ini diakui Kapolsek Wonorejo AKP Prasetyo Budi Utomo ketika dimintai konfirmasi, Jumat (5/12).

“Hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami kekurangan saksi-saksi yang menguatkan peristiwa itu, tetapi tetap berupaya sekuat tenaga mengusut dan menuntaskan hingga kapan pun,” tuturnya.

Ditemui terpisah, Siti mengungkapkan, peristiwa yang menyengsarakannya itu terjadi saat dirinya pulang kerja di sebuah pabrik mebel. Kala itu dia dibonceng sang tunangan, Ayon Danu Harjo (21 tahun), warga Desa-Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.

Sebelum sampai pabrik, Ayon mampir di SPBU Wonorejo untuk membeli bensin. Saat itu pompa bensin sepi karena malam hari. Tiba-tiba dua orang pria berboncengan sepeda motor mendekat dan pria yang duduk di belakang mengeluarkan benda seperti gelas dari seng. “Dia menyiramkan isinya ke arah saya,” kenang Siti Alfiah kepada wartawan, Jumat.

Sontak Siti Alfiah merasa kepanasan dan bagian tubuh yang tersiram langsung mengerut. Dalam kondisi kesakitan, Siti Alfiyah diantar Ayon langsung melapor ke Mapolsek Wonorejo.

Ayon, tunangan yang juga teman sepabrik Alfiah, tidak mengetahui siapa orang yang mencelakai sang tunangan. Sejoli ini bertunangan pada 9 Agustus 2008 dan berencana menikah pada 11 Desember.

Sulit menoleh

Selang tiga hari berikutnya, berdasarkan hasil visum dokter diketahui bahwa air yang disiramkan ke tubuh Alfiah adalah air keras. Akibat siraman keras ini, beberapa bagian kulit tubuh Siti Alfiah melepuh, antara lain, kulit pipi, telinga, hingga leher dan punggung sebelah kanan. Kondisi tersebut membuat Alfiyah kesulitan jika menoleh.

Dengan muka dan sebagian punggung cacat, Siti Alfiah pun menanggung malu. Bahkan, ia terpaksa keluar dari pekerjaan karena tak kuat menahan malu dan menjadi pusat perhatian gara-gara cacat wajah dan punggung. Padahal, selama ini Siti merupakan tulang punggung keluarga.

Siti juga berupaya untuk mengembalikan kondisinya dengan berobat ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Namun, meski sudah dioperasi dua kali, hasilnya tidak maksimal.

“Masih dibutuhkan operasi sekali lagi agar kembali normal, tetapi saya sudah tidak memiliki biaya,” keluhnya dengan nada memelas.

Siti menduga peristiwa itu berhubungan dengan sikapnya menolak pinangan seseorang berinisial Sdr, beberapa waktu sebelumnya. Setelah Siti menolak pinangan, keluarganya mendapat ancaman.

“Setelah Sdr ditolak dia pernah mengancam, katanya 'atase gak ngentekno tanah sak gunung ae aku gak lilo' (tidak bakalan menghabiskan banyak harta, saya tidak rela ditolak),” kata Jumilah, ibu Siti Alfiah, menirukan kembali ancaman Sdr.

Kini, selain kehilangan pekerjaan akibat muka dan punggungnya yang rusak, rencana Siti menikah dengan Ayon pun berantakan. Pasalnya, Siti Alfiah dan orangtuanya ingin agar saat menikah nanti kulit muka dan punggung Siti sudah kembali normal seperti sedia kala. Padahal, belum ada kepastian kapan wajah dan punggung Siti akan normal lagi. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: