Siapa sangka aksi pencabulan yang dilakukan RS alias Rus, oknum Kepsek Madrasah Tsanawiyah di Ternate pada salah satu muridnya berkat aksi "detektif" bawahannya sendiri.
Bahkan, tak hanya mengungkap aksi bejat pimpinannya sendiri, guru tersebut juga menangkap basah pelaku dan korban saat usai indehoy di sebuah penginapan di Selatan kota Ternate.
Helmy, seorang guru di Madrasah Tsanawiyah curiga dengan sikap muridnya setelah menerima pesan singkat atau SMS di hapenya. Saat itu, Helmy sendiri tengah merazia isi hape siswa pada 8 November 2009 silam.
Dari salah hape milik siswa dia sempat membaca satu SMS yang isinya ajakan dari pelaku pada korban untuk datang ke Losmen Kita di kawasan Ternate Tengah.
"Saya jadi curiga dengan SMS tersebut, termasuk seperti mengenal nomor asal pesan itu. Setelah saya cocokkan, ternyata memang benar SMS itu berasal dari Rus," ujar Helmy saat diwawancara.
Karena takut dengan Rus yang memang dikenal otoriter, Helmy tak lantas membuka mulut meski sempat menelusuri lebih jauh dari maksud SMS tersebut.
"Saya tak berani lapor polisi dan keluarga korban karena takut," ungkap Helmy.
Namun, akhirnya belang sang Kepsek yang memiliki istri dan empat anak itu akhirnya benar-benar terkuak setelah dua hari kemudian berhasil dipergoki Helmy ketika keluar dari penginapan Cahaya Bone yang terletak di kelurahan Tanah Tinggi, Ternate Selatan.
Alih-alih mengakui perbuatannya, Helmy malah diancam Rus.
"Melihat saya menangkap basah perbuatannya, Helmy malah mengancam bahwa saya turut berbuat hal yang sama pada korban. Saya lalu memintanya membuktikan itu. Namun, pengakuan korbanlah yang akhirnya memberitahukan siapa sebenarnya yang bejat," ujar Helmy geram.
Dari situlah korban lantas membuka habis-habisan ulah Kepseknya. "Korban diancam akan dikeluarkan dari sekolah jika tidak menuruti nafsu sahwatnya," papar Helmy.
Akhirnya, berkat bujukan Helmy dan dukungan para guru, korban yang diantar langsung Helmy dan kakaknya, akhirnya resmi melaporkan tindakan cabul Kepseknya itu ke Polres Ternate.
Kini, Rus harus menerima kenyataan harus meringkuk di ruang tahanan Polres Ternate untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. (okezone.com)
Bahkan, tak hanya mengungkap aksi bejat pimpinannya sendiri, guru tersebut juga menangkap basah pelaku dan korban saat usai indehoy di sebuah penginapan di Selatan kota Ternate.
Helmy, seorang guru di Madrasah Tsanawiyah curiga dengan sikap muridnya setelah menerima pesan singkat atau SMS di hapenya. Saat itu, Helmy sendiri tengah merazia isi hape siswa pada 8 November 2009 silam.
Dari salah hape milik siswa dia sempat membaca satu SMS yang isinya ajakan dari pelaku pada korban untuk datang ke Losmen Kita di kawasan Ternate Tengah.
"Saya jadi curiga dengan SMS tersebut, termasuk seperti mengenal nomor asal pesan itu. Setelah saya cocokkan, ternyata memang benar SMS itu berasal dari Rus," ujar Helmy saat diwawancara.
Karena takut dengan Rus yang memang dikenal otoriter, Helmy tak lantas membuka mulut meski sempat menelusuri lebih jauh dari maksud SMS tersebut.
"Saya tak berani lapor polisi dan keluarga korban karena takut," ungkap Helmy.
Namun, akhirnya belang sang Kepsek yang memiliki istri dan empat anak itu akhirnya benar-benar terkuak setelah dua hari kemudian berhasil dipergoki Helmy ketika keluar dari penginapan Cahaya Bone yang terletak di kelurahan Tanah Tinggi, Ternate Selatan.
Alih-alih mengakui perbuatannya, Helmy malah diancam Rus.
"Melihat saya menangkap basah perbuatannya, Helmy malah mengancam bahwa saya turut berbuat hal yang sama pada korban. Saya lalu memintanya membuktikan itu. Namun, pengakuan korbanlah yang akhirnya memberitahukan siapa sebenarnya yang bejat," ujar Helmy geram.
Dari situlah korban lantas membuka habis-habisan ulah Kepseknya. "Korban diancam akan dikeluarkan dari sekolah jika tidak menuruti nafsu sahwatnya," papar Helmy.
Akhirnya, berkat bujukan Helmy dan dukungan para guru, korban yang diantar langsung Helmy dan kakaknya, akhirnya resmi melaporkan tindakan cabul Kepseknya itu ke Polres Ternate.
Kini, Rus harus menerima kenyataan harus meringkuk di ruang tahanan Polres Ternate untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. (okezone.com)
0 komentar :
Posting Komentar