01 Desember 2008

Rahasia di Balik Promosi Bayam Dalam Kartun Popeye

Kita dibesarkan dengan bujukan ini. “Mau jadi sekuat Popeye? Makan bayam ya.” Bayam memang mengandung zat besi. Dan bayam adalah makanan kesukaan Popeye, rahasia kekuatan supernya.


Foto: Popeye (internet)

Maka, bertahun lamanya kita hidup dalam lingkaran mitos: bayam mengandung zat besi—makan sayur bayam bikin kita sekuat Popeye. Siapa nyana, serial kartun Popeye divonis berbahaya oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), 19 Agustus lalu. Yang berbahaya bukan saja adegan kekerasan dalam serial tersebut, tetapi juga penggambaran relasi antara laki-laki dan perempuan yang dimunculkan oleh karakter-karakter utama Popeye. Duh, ada apa dengan Popeye?

Kontroversi Popeye
Popeye selama ini dipuji-puji sebagai film yang banyak mengandung nilai positif. Pertama, soal makan bayam itu. Popeye mempromosikan manfaat sayur. Ibu-ibu yang memiliki balita merasa terbantu dengan adanya serial Popeye, karena mereka jadi punya alat untuk membujuk balitanya yang susah makan sayur.

Kedua, Popeye menawarkan nilai-nilai heroisme: membela si lemah, melawan musuh yang zalim. Popeye berani, tidak kenal takut. Simbol heroisme ini semakin kental dengan seragam Popeye—seorang pelaut.

Tetapi, ternyata ada data dan tafsiran lain menyangkut Popeye, bayam, dan heroismenya. Popeye diciptakan oleh Elzie Crisler Segar pada tahun 1929—awalnya sebagai komik strip di harian King Features. Pada tahun 1933, dimulailah debut Popeye dalam dunia motion pictures dan popularitas Popeye terus bertahan hingga 1957.

Masa-masa ketika Popeye berjaya, adalah masa-masa Amerika mengalami depresi, sekaligus perang dunia. Pengetatan ekonomi berlangsung di mana-mana. Ketika Perang Dunia II berlangsung, sumberdaya termasuk sumber pangan banyak diarahkan untuk keperluan perang. Daging, ikan, telur, dan lain-lain. Rakyat di dalam negeri, hanya mendapatkan ‘sisa’-nya. Ya, bayam itu.

Serial Popeye membantu ‘membujuk’ rakyat Amerika agar mau ‘berkorban’ demi ‘kepentingan negara’. Popeye menjadi semacam alat propaganda pemerintah AS pada jamannya, agar rakyat tidak mengomel karena kekurangan makanan (berprotein). Tidak apa-apa makan bayam terus-terusan. Toh Popeye bisa jadi superhero karena makan bayam.

Mengapa bayam yang dipilih? Pertama, bayam mudah tumbuh di mana-mana, dan bisa dipanen dengan cepat. Kedua, mengutip hasil penelitian tahun-tahun itu, bayam disimpulkan memiliki kandungan zat besi paling tinggi dibanding sayuran lainnya. Maka, bayam dipilih untuk merepresentasikan kekuatan super. Belakangan, data itu ternyata salah. Kandungan zat besi bayam sama saja dengan sayur lainnya! (mtcnet.net)

2 komentar :

dewa ngantuk mengatakan...

kabarnya memang gitu..

waktu itu pemerintah publikasi nilai gizi bayam. nolnya ditambahin satu. hehehe

Anonim mengatakan...

Nice Inpo nie...
Ternyata mang ada udang di bali batu ya... memang khas Amrik

Tulisan Terkait: