Ingin menjebak pejabat korup atau bahkan untuk bukti selingkuh? Caranya gampang! Pasang saja pulpen 'Spy Camera' di saku Anda dan akan merekam gambar dan suara yang diinginkan semuanya. Mudah kan?
Hasil rekamannya itu pun bisa dijadikan bukti untuk meringkus pejabat korup agar bisa dijebloskan ke bui. Sebenarnya pulpen kamera asal Taiwan ini sudah lama beredar, namun tidak begitu banyak diketahui.
Untuk mendapatkannya juga agak sulit. Sebab, bisnis puplen ini masih dilakukan di bawah tangan alias sembunyi-sembunyi, tak banyak yang menjualnya secara terbuka. Namun meski pemasarannya dilakukan secara 'diam-diam' tetapi para peminatnya cukup banyak.
"Kalau diiklankan, wah ya sama juga bohong. Semua orang akan tahu dan bisa waspada agar tak dijebak," kata Irawan, warga Surabaya yang sekarang rajin menawarkan dagangannya itu. Dia mengaku memiliki stok ribuan unit jika ada yang memesannya.
Cara penggunaan pulpen berkamera ini cukup mudah. Sekali klik, maka gambar yang ingin dibidik bisa mudah terekam. "Tidak hanya gambarnya, suara yang terekam pun cukup peka," katanya kepada detiksurabaya.com, Selasa (21/10/2008).
Irawan mengakui selama ini yang sudah membeli masih dari kalangan penegak hukum dan pengusaha. "Alat ini tak banyak diketahui publik. Jadi bisa untuk merekam sebuah transaksi atau sesuatu yang mungkin diperlukan untuk barang bukti," katanya.
Pulpen yang sekaligus berfungsi sebagai USB 4 GB ini memiliki durasi merekam hingga 32 jam dan hasilnya bisa dinikmati di layar komputer. "Kalau ingin menjebak pejabat yang korup pakai alat ini lebih pas," katanya berpromosi.
Namun dia juga tak menampik jika alat ini juga bisa disalahgunakan untuk merekam adegan tak senonoh khususnya bagi yang suka menyeleweng. "Hati-hati pula bagi yang suka selingkuh. Mungkin saja adegan ranjangnya direkam dan jadikan bukti loh," katanya mengingatkan.
Selain itu, pulpen yang berfungsi sebagai mata-mata ini juga layak digunakan untuk jurnalis yang melalukan investigasi. "Dijamin tidak akan ketahuan sumber beritanya," katanya menyakinkan. (detikinet)
0 komentar :
Posting Komentar