Otzi, jasad manusia prasejarah yang membeku di bawah timbunan es selama ribuan tahun dan menjadi mumi mungkin mati tanpa meninggalkan keturunan. Hal tersebut terlihat dari sifat genetikanya hasil penelitian teranyar.
Foto: Jasad Otzi, manusia prasejarah yang menjadi mumi di bawah timbunan es Pegunungan Alpen.
Sebuah tim peneliti gabungan dari Italia dan Inggris yang melakukan pemeriksaan kode DNA tubuhnya menemukan garis genetika yang sangat langka. Bahkan, garis genetika tersebut mungkin telah teroutus dan tidak ditemukan lagi pada manusia yang hidup saat ini."Penelitian kami menunjukkan garis keturunan Otzi mungkin sudah punah," ujar Martin Richards dari Universitas Leeds Inggris, salah satu peneliti yang melakukan penelitian tersebut seperti dikutip Reuters. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Current Biology edisi terbaru.
Hasil analisisnya bersama koleganya menemukan garis keturunan yang belum pernah ditemukan pada poulasi penduduk Eropa modern. Kesimpulan tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa Otzi memiliki garis keturunan dengan sejumlah penduduk di Eropa.
Mumi Otzi pertama kali ditemukan tahun 1991 di bawah lapisan es Pegunungan Alpen. Jasad yang terpelihara dengan baik dalam kondisi beku dipekirakan berusia 5300 tahun.
Sebuah mata panah ditemukan di lengan kanannya. Ini menunjukkan bahwa Otzi mungkin seorang pemburu bukan semata-mata pendaki gunung yang mati kedinginan. (kompas)
0 komentar :
Posting Komentar