Mata Air Sumber Urip Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi sehari-harinya ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah. Rata-rata mereka datang ingin mencari kesembuhan melalui jernihnya mata air tersebut.
Di area sumber air itu tersedia tiga kolam yang kerap dimanfaatkan pengunjung untuk mandi atau sekedar membasuh muka. Kolam lainnya digunakan untuk mandi dan satu kolam lagi dikeramatkan warga. Kolam tersebut berbentuk setengah lingkaran, di bagian luarnya terdapat delapan pancuran air yang dibentuk menyerupai hewan. Persis di tengah-tengah bagian atas pancuran terdapat patung Dewi Mantili, seorang pendekar yang dikenal di zamannya.
Anggapan Mata Air Sumber Urip memiliki khasiat pengobatan, tak lepas dari sejarah ditemukan mata air yang berada di salah satu kaki Gunung Raung tersebut. Menurut Suwarno (30), juru kunci Mata Air Sumber Urip, sejarah sendang tersebut erat kaitannya dengan seorang tokoh besar agama Hindu di Indonesia.
"Kolam ini diyakini salah satu tempat tinggal Resi Markandeya (penyebar agama Hindu di Indonesia), selama menetap sang Resi kerap beraktifitas disitu," jelasnya kepada detiksurabaya.com di lokasi, Rabu (26/11/2008).
Selain itu, lanjut laki-laki bertubuh sedang ini, khasiat air sendang terbukti memiliki berkah setelah salah seorang tokoh Hindu Banyuwangi, sembuh dari penyakit kronisnya setelah memanfaatkan air Sumber Urip. Terapi itu dilakukan atas petunjuk yang diterimanya saat melakukan semedi.
Pengalaman serupa juga dituturkan Rudi Setiawan (27), seorang pengunjung asal Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran saat ditemui di lokasi. Rudi yakin setelah mandi dan meminum air dari Mata air Sumber Urip, penyakit dalam yang dideritanya berangsur membaik.
"Sejak pertama kali saya terapi air di sini, penyakit dalam saya mulai berkurang," jelasnya tanpa menyebutkan penyakit yang dideritanya. (detiksurabaya.com)
0 komentar :
Posting Komentar