Krisis keuangan yang membelit Amerika Serikat mengakibatkan semakin banyak wanita muda Amerika yang berlomba-lomba menawarkan diri sebagai ibu tumpang atau menyumbangkan sel telur kepada pasangan yang bermasalah untuk mendapatkan sejumlah uang.
Usaha itu bukan tak menggiurkan lantaran para wanita akan mendapatkan upah US$ 25 ribu atau sekitar Rp 300 juta per orang.
Stasiun televisi CBS melaporkan beberapa waktu lalu, kabar mengejutkan ini diakui oleh perusahaan yang terlibat dalam pelayanan itu, Alternative Reproductive Resources, yang mengatakan jumlah ibu tumpang dan penyumbang sel telur meningkat lebih dari 30 persen.
Bahkan mereka menerima banyak tawaran saban hari dari wanita yang menawarkan diri untuk bergelar ibu tumpang dan penyumbang sel telur.
"Dalam arti kata lain, semakin banyak yang sanggup melakukan sedemikian untuk mendapatkan uang secara mudah. Jika sebelumnya kami hanya menerima 50 hingga 60 panggilan per hari, kini jumlah panggilan itu mencapai 75 hingga 100 panggilan," kata presiden perusahaan itu, Robin von Halle. (tempointeraktif.com)
Usaha itu bukan tak menggiurkan lantaran para wanita akan mendapatkan upah US$ 25 ribu atau sekitar Rp 300 juta per orang.
Stasiun televisi CBS melaporkan beberapa waktu lalu, kabar mengejutkan ini diakui oleh perusahaan yang terlibat dalam pelayanan itu, Alternative Reproductive Resources, yang mengatakan jumlah ibu tumpang dan penyumbang sel telur meningkat lebih dari 30 persen.
Bahkan mereka menerima banyak tawaran saban hari dari wanita yang menawarkan diri untuk bergelar ibu tumpang dan penyumbang sel telur.
"Dalam arti kata lain, semakin banyak yang sanggup melakukan sedemikian untuk mendapatkan uang secara mudah. Jika sebelumnya kami hanya menerima 50 hingga 60 panggilan per hari, kini jumlah panggilan itu mencapai 75 hingga 100 panggilan," kata presiden perusahaan itu, Robin von Halle. (tempointeraktif.com)
0 komentar :
Posting Komentar