21 November 2008

Akibat Krisis, Nasabah Banyak Berpindah Bank

Di tengah krisis finansial seperti saat ini, banyak nasabah yang lebih mengutamakan keamanan dibanding bunga yang tinggi. Tak pelak, banyak nasabah yang akhirnya memutuskan untuk memindahkan dana investasinya dari bank kecil ke bank besar.

Direktur Mandiri Sekuritas Mirza Adityaswara mengakui, indikasi perpindahan dana dari bank-bank kecil ini sudah semakin terlihat belakangan ini. "Tentunya hal ini sangat menguntungkan terutama bagi bank pemerintah karena persepsi masyarakat pasti lebih aman," tuturnya kemarin (20/11) di Bandung.

Berdasarkan data Bank Indonesia per September 2008, ada penggemukan dana pihak ketiga di perbankan BUMN ada sekitar Rp 40 triliun. Penambahan tersebut terjadi hanya dalam waktu satu bulan saja.

Mirza menambahkan, jika ini terus terjadi, dikhawatirkan akan instabilitas dalam sektor perbankan. “Makanya, saat ini muncul usulan atau ide tentang penjaminan penuh atau blanket guarantee atas dana nasabah,” jelasnya.

Meski demikian, ia tak menampik, jika penjaminan penuh diterapkan di pasar uang antar bank, kemungkinan moral hazard dapat kembali terjadi seperti krisis dahulu. Oleh karena itu, tidak mudah bagi Departemen Keuangan dan Bank Indonesia untuk mengambil keputusan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardjojo mengatakan, permasalahan ini tidak bisa dilihat secara sepihak. Menurut Agus, “Data-data tersebut tidak bisa dilihat secara harian. Jadi harus dilihat juga data-data dari bank swasta ataupun bank asing.”

Mirza sendiri memprediksi, keadaan bagi bank-bank kecil tidak akan banyak mengalami perubahan pada kuartal terakhir 2008. Meski likuiditas lebih longgar karena anggaran pemerintah mulai dicairkan, Mirza mengatakan ini hanya akan menguntungkan bagi bank besar. "Bank-bank besar masih enggan untuk memberikan pinjaman kepada bank yang butuh likuiditas," tambahnya. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: