Meski hanya dengan tangan kosong, Ny Hanafiah (45) berhasil menghalau pemabuk berparang yang melukai dan ingin membunuh puteranya.
Dalam sekali gebrak, pelaku penyerangan yang diketahui bernama Anto dan Bahtiar, dibuat perempuan warga Handil Gardu Desa Anjir Serapat kilometer 12 Kecamatan Kapuas Timur ini, lari tunggang langgang.
"Waktu Anto akan mengayunkan parangnya, saya tangkis. Tubuhnya saya balik sambil memegangi kedua tangannya (dikunci). Melihat saya melawan, keduanya lalu kabur," tutur Hanafiah saat menemani putranya Atas (25) di RSUD Kualakapuas.
Penyerangan terjadi Senin (20/10) sekitar pukul 05.30 WIB di rumah korban. Saat itu, kedua pelaku yang selama ini dikenal warga sekitar sebagai pemabuk, masuk melalui pintu depan yang ketika itu dalam keadaan tidak terkunci setelah putra Hanafiah lainnya pergi ke sekolah.
Di dalam kamar, Atas yang masih tertidur pulas langsung dihujami beberapa kali tebasan parang oleh Anto. Akibatnya, putra kedua Hanafiah itu mengalami luka parah pada beberapa bagian tubuhnya.
Luka menganga di tubuh Atas terdapat pada leher samping, bahu, paha, dan betis kiri. Saat ini, pemuda itu masih menjalani peratawan intensif di RSUD Kualakapuas.
Mendengar suara gaduh dan rintihan Atas, Hanafiah yang sedang berada di dapur mendatanginya. Melihat kehadiran ibu korban, Anto yang masih kalap kembali menyerang Hanafiah dengan parang. Tapi akhirnya, pemuda yang diketahui warga Jalan Belitung Banjarmasin itu kabur karena perempuan itu mampu mematahkan serangannya.
Motif penyerangan terhadap Atas diduga didasari dendam pelaku. Dugaan ini didasarkan, Atas pernah melarang dan membuang minuman keras yang ditenggak Anto dan Bahtiar beberapa hari sebelumnya.
Beberapa warga lain yang ketika itu turut mengantar Atas ke rumah sakit, menyebut perilaku Bahtiar, Anto, dan teman mabuknya yang lain di desa itu cukup meresahkan. Penyerangan terhadap Atas itu bukan kali pertama terjadi, karena masih ada warga lain yang turut menjadi korban pemukulan.
Salah satunya M Yamani (18). Pelajar pada SMAN 1 Kapuas Timur ini mengalami luka pada daun telinganya karena dihajar oleh Bahtiar dan beberapa temannya yang lain pada Sabtu (18/10). "Kalau bisa, tangkap pelaku dan beri ganjaran setimpal," timpal warga lain.
Kapolsek Kapuas Timur Ipda Budi Susetiono yang dihubungi, kemarin, menyebut saat ini anggotanya masih melakukan pengejaran terhadap Anto dan Bahtiar atas dugaan penyerangan dan penganiayaan Atas. "Kami juga masih mengumpulkan informasi terkait perilaku tersangka selama ini yang dinilai meresahkan masyarakat setempat," terang Budi.
Sumber: Kompas
Dalam sekali gebrak, pelaku penyerangan yang diketahui bernama Anto dan Bahtiar, dibuat perempuan warga Handil Gardu Desa Anjir Serapat kilometer 12 Kecamatan Kapuas Timur ini, lari tunggang langgang.
"Waktu Anto akan mengayunkan parangnya, saya tangkis. Tubuhnya saya balik sambil memegangi kedua tangannya (dikunci). Melihat saya melawan, keduanya lalu kabur," tutur Hanafiah saat menemani putranya Atas (25) di RSUD Kualakapuas.
Penyerangan terjadi Senin (20/10) sekitar pukul 05.30 WIB di rumah korban. Saat itu, kedua pelaku yang selama ini dikenal warga sekitar sebagai pemabuk, masuk melalui pintu depan yang ketika itu dalam keadaan tidak terkunci setelah putra Hanafiah lainnya pergi ke sekolah.
Di dalam kamar, Atas yang masih tertidur pulas langsung dihujami beberapa kali tebasan parang oleh Anto. Akibatnya, putra kedua Hanafiah itu mengalami luka parah pada beberapa bagian tubuhnya.
Luka menganga di tubuh Atas terdapat pada leher samping, bahu, paha, dan betis kiri. Saat ini, pemuda itu masih menjalani peratawan intensif di RSUD Kualakapuas.
Mendengar suara gaduh dan rintihan Atas, Hanafiah yang sedang berada di dapur mendatanginya. Melihat kehadiran ibu korban, Anto yang masih kalap kembali menyerang Hanafiah dengan parang. Tapi akhirnya, pemuda yang diketahui warga Jalan Belitung Banjarmasin itu kabur karena perempuan itu mampu mematahkan serangannya.
Motif penyerangan terhadap Atas diduga didasari dendam pelaku. Dugaan ini didasarkan, Atas pernah melarang dan membuang minuman keras yang ditenggak Anto dan Bahtiar beberapa hari sebelumnya.
Beberapa warga lain yang ketika itu turut mengantar Atas ke rumah sakit, menyebut perilaku Bahtiar, Anto, dan teman mabuknya yang lain di desa itu cukup meresahkan. Penyerangan terhadap Atas itu bukan kali pertama terjadi, karena masih ada warga lain yang turut menjadi korban pemukulan.
Salah satunya M Yamani (18). Pelajar pada SMAN 1 Kapuas Timur ini mengalami luka pada daun telinganya karena dihajar oleh Bahtiar dan beberapa temannya yang lain pada Sabtu (18/10). "Kalau bisa, tangkap pelaku dan beri ganjaran setimpal," timpal warga lain.
Kapolsek Kapuas Timur Ipda Budi Susetiono yang dihubungi, kemarin, menyebut saat ini anggotanya masih melakukan pengejaran terhadap Anto dan Bahtiar atas dugaan penyerangan dan penganiayaan Atas. "Kami juga masih mengumpulkan informasi terkait perilaku tersangka selama ini yang dinilai meresahkan masyarakat setempat," terang Budi.
Sumber: Kompas
0 komentar :
Posting Komentar