03 Oktober 2008

Sarah Palin Dipaksa Minta Maaf karena Menipu

CALON wakil presiden AS dari partai Republik Sarah Palin harus meminta maaf atas pengakuannya pernah terlibat perbincangan dengan duta besar Inggris untuk AS. Sarah Palin dituntut untuk mengajukan permohonan maaf ke Kedutaan Besar Inggris di Washington setelah mengklaim pernah terlibat perbincangan dengan duta besar Sir Nigel Sheinwald.

Pose Sarah Palin di sampul majalah Vogue (internet)

Dalam satu jawaban yang disampaikan menanggapi sejumlah pertanyaan tentang pengalaman kebijakan luar negeri gubernur Alaska itu, beberapa ajudan Palin pernah mencantumkan sejumlah pertemuannya dengan pejabat asing sebagai referensi, termasuk dengan Sir Nigel. Namun, pertemuan itu sebenarnya tak pernah terjadi.

Beberapa pejabat kedutaan besar Inggris tak lama kemudian menyampaikan sikap keberatannya terhadap kubu kampanye John McCain- Sarah Palin. Pihak Kedubes Inggris di Washington menerangkan kekeliruan itu terjadi setelah nama Sir Nigel muncul dalam daftar pertemuan dengan Palin dalam sebuah pertemuan gubernur AS Juli lalu.

Palin memegang kapasitas peran sebagai gubernur Alaska dalam pertemuan tersebut. Sir Nigel dilaporkan membatalkan rencananya hadir menjelang dilangsungkannya pertemuan itu sehingga hanya namanya saja yang terdaftar di pertemuan itu.

Kekeliruan yang memalukan ini berlangsung menjelang debat pertama Palin dengan rivalnya dari partai Demokrat Joe Biden. Beberapa tokoh senior Republik mengakui kekeliruan menjelang debat televisi yang akan disaksikan oleh lebih dari 50 juta pemirsa televisi itu dapat menjegal kampanye John McCain.

Debat tersebut berlangsung setelah data jajak pendapat terbaru menunjukkan berkurangnya dukungan terhadap capres dan cawapres AS dari partai Republik. Separuh pemegang hak suara merasa keberatan dengan McCain untuk menjabat sebagai presiden AS dengan usianya yang telah mencapai 72 tahun.

Hasil jajak yang diadakan oleh Washington Post/ABC News itu menunjukkan 60 persen responden berpendapat bahwa Palin tak mempunyai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi orang nomor 2 di AS. Hasil jajak pendapat itu sekaligus menunjukkan kemerosotan dukungan terhadap Palin sebesar 45 persen apabila dibandingkan dengan hasil survei yang sama sebulan lalu.

Sumber: Kompas

0 komentar :

Tulisan Terkait: