Kelompok ini biasa beroperasi berkelompok dengan anggota sekitar lima orang. Sasarannya adalah mobil-mobil rentalan. Mereka menyewa mobil rental lengkap dengan sopirnya. Ini dilakukan agar prosedur rentalnya tidak rumit dan relatif mudah. Sebab yang membawa mobil adalah sopir dari rental itu sendiri. Bukan mereka, sehingga ada yang dipercaya.
Setelah sewa mobil lengkap dengan sopirnya, mereka kemudian meminta sopirnya untuk mengunjungi beberapa tempat yang mereka tuju. Dalam perjalanan, mereka biasanya mengajak mampir untuk makan rumah makan ataupun restoran. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh komplotan ini untuk membujuk sopir.
Mereka berpura-pura baik menawarkan berbagai macam makanan enak yang ada di restoran itu, yang tentunya disukai oleh sang sopir. Setelah sang sopir percaya bahwa tamu yang dibawanya memang menjamin dan memanjakannya, kelompok ini kemudian memainkan tipu muslihat selanjutnya. Sopir yang sudah percaya pada tamunya dan tidak menaruh curiga apa-apa, kemudian ditawari munuman jamu spesial menghilangkan lelah milik mereka.
Ramuan jamu yang berisi obat bius itu sudah mereka perhitungkan reaksinya. Jadi sang sopir juga tidak curiga. Setelah beberapa jam sang sopir meminum jamu itu dan diperkirakan mulai bereaksi, mereka mengajaknya beristirahat di Hotel. Sampai di Hotel sudah dapat ditebak, sang sopir teler dan tertidur pulas karena meminum ramuan obat yang berisi bius. Kesempatan ini dimanfaatkan komplotan ini untuk membawa lari mobil dan meninggalkan sang sopir terkapar di dalam Hotel.
Menurut keterangan Kasat Jatanras Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Fadil Imran, kelompok yang digulung tim Polda Metro Jaya, Minggu (19/10) malam ini dapat ditangkap berawal dari keterangan korban berinisial UM. Dia merupakan sopir salah satu perusahaan rental mobil di Jakarta Timur. Dari keterangan UM inilah, polisi berhasil membekuk lima orang anggota kelompok pembius di wilayah Jakarta dan Depok. Kelima tersangka tersebut berinisial YS, WN, AD, FI dan PT. Dari tangan mereka disita tiga unit mobil dari berbagai merk.
"Ada salah satu tersangka yang terpaksa kami tembak kakinya karena hendak melawan dan melarikan diri. Mereka kita tangkap di kawasan ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat, saat sedang melakukan aksinya. Yang lain kita tangkap di Depok," jelas Fadil Imran.
Sumber: Kompas
0 komentar :
Posting Komentar