Sekelompok anggota geng mafia Rusia yang ditahan di Spanyol mengaku telah menggunakan puluhan juta euro untuk "membeli" kemenangan Piala UEFA bagi Zenit St Petersburg musim lalu.
Tahun ini Zenit St Petersburg mengguncang dunia sepak bola setelah menjuarai dua ajang bergengsi di Eropa. Klub asal Rusia tersebut memenangi Piala UEFA dengan mengalahkan Glasgow Rangers pada final bulan Mei. Mereka juga menundukkan juara Liga Champions Manchester United pada Piala Super UEFA, Agustus lalu.
Prestasi ini merupakan pencapai luar biasa bagi tim asuhan Dick Advocaat tersebut. Apalagi, mereka sempat mengalahkan juara Bundesliga, Bayern Muenchen dengan skor telak 4-0 pada semifinal Piala UEFA.
Sayangnya, prestasi itu kini tercoreng oleh pengakuan geng Rusia yang dikutip oleh koran ABC di Spanyol. Ketua geng Gennadios Petrov mengaku, ia dan kelompoknya telah mengeluarkan uang sebesar 20-40 juta euro atau Rp286-572 miliar untuk memenangkan Zenit di partai semifinal dan final tersebut.
Polisi Spanyol memiliki bukti atas hal tersebut yakni berupa rekaman telepon berisi percakapan antara geng tersebut dengan pemain dan ofisial Bayern dan Rangers. Namun, polisi tidak dapat memastikan apakah pembicaraan itu asli atau bohongan. Tidak ada penjelasan keuntungan apa yang diperoleh geng tersebut dari tindakan suap tersebut.
Petrov adalah salah satu dari 20 orang yang ditahan pada Juni lalu ketika polisi Spanyol menggerebek geng Tambovskaya-Malyshevskaya, salah satu geng terbesar di Rusia yang memiliki jaringan di seluruh pelosok dunia. Ia ditangkap di sebuah vila mewah di Malorca. Selain menangkap para tersangka, pihak yang berwajib juga membekukan sebuah akun di bank yang berisi dana sebesar 12 juta poundsterling atau senilai Rp208 miliar.
Geng yang berasal dari St Petersburg sengaja menggunakan Spanyol sebagai markas mereka dengan tujuan mempermudah pencucian uang. Aktivitas semacam ini memang ilegal di Russia dan di negara bekas Uni Soviet.
Sumber: Kompas
Tahun ini Zenit St Petersburg mengguncang dunia sepak bola setelah menjuarai dua ajang bergengsi di Eropa. Klub asal Rusia tersebut memenangi Piala UEFA dengan mengalahkan Glasgow Rangers pada final bulan Mei. Mereka juga menundukkan juara Liga Champions Manchester United pada Piala Super UEFA, Agustus lalu.
Prestasi ini merupakan pencapai luar biasa bagi tim asuhan Dick Advocaat tersebut. Apalagi, mereka sempat mengalahkan juara Bundesliga, Bayern Muenchen dengan skor telak 4-0 pada semifinal Piala UEFA.
Sayangnya, prestasi itu kini tercoreng oleh pengakuan geng Rusia yang dikutip oleh koran ABC di Spanyol. Ketua geng Gennadios Petrov mengaku, ia dan kelompoknya telah mengeluarkan uang sebesar 20-40 juta euro atau Rp286-572 miliar untuk memenangkan Zenit di partai semifinal dan final tersebut.
Polisi Spanyol memiliki bukti atas hal tersebut yakni berupa rekaman telepon berisi percakapan antara geng tersebut dengan pemain dan ofisial Bayern dan Rangers. Namun, polisi tidak dapat memastikan apakah pembicaraan itu asli atau bohongan. Tidak ada penjelasan keuntungan apa yang diperoleh geng tersebut dari tindakan suap tersebut.
Petrov adalah salah satu dari 20 orang yang ditahan pada Juni lalu ketika polisi Spanyol menggerebek geng Tambovskaya-Malyshevskaya, salah satu geng terbesar di Rusia yang memiliki jaringan di seluruh pelosok dunia. Ia ditangkap di sebuah vila mewah di Malorca. Selain menangkap para tersangka, pihak yang berwajib juga membekukan sebuah akun di bank yang berisi dana sebesar 12 juta poundsterling atau senilai Rp208 miliar.
Geng yang berasal dari St Petersburg sengaja menggunakan Spanyol sebagai markas mereka dengan tujuan mempermudah pencucian uang. Aktivitas semacam ini memang ilegal di Russia dan di negara bekas Uni Soviet.
Sumber: Kompas
0 komentar :
Posting Komentar