25 Oktober 2008

Ibunda Imam Samudra Sujud Syukur

Pengumuman Kejaksaan Agung yang berencana akan mengeksekusi terpidana mati Bom Bali I ditanggapi suka cita oleh Embay Badriah biasa disapa Umi, ibu kandung Abdul Azis alias Imam Samudera, salah satu terpidana mati.

Suka cita Umi ini diceritakan oleh salah seorang tim pembela muslim (TPM) Agus Setiawan seusai bertemu dengan Umi yang tinggal di Desa Lopang Gede, Serang, Provinsi Banten begitu Kejaksaan Agung mengumumkan rencana itu, Jumat (24/10) siang.

"Saya berkunjung ke rumah Umi (ibunda Imam Samudera) begitu mengetahui pengumuman dari Kejaksaan Agung itu. Setelah saya kasih kabar, Umi langsung tersenyum, wajahnya terlihat penuh suka cita mendengarnya, " kata Agus Setiawan dalam perbincangan khusus dengan Persda Network.

Umi, cerita Agus Setiawan, kemudian bergegas melaksanakan shalat sunat sebagai tanda sukur. Ia meyakini, apa yang akan terjadi dengan nasib anaknya kelak, adalah sebuah takdir dari Allah SWT.

"Setelah melakukan shalat Sunat, Umi kemudian terlihat sujud sukur. Tak henti-hentinya Umi mengumbar senyum gembira, tak seperti biasanya. Pengumuman itu, bagi Umi sebagai jalan bagi anaknya menuju ke surga dan mati secara syahid. Mati sebagai syahid adalah mulia," kata Agus sambil menirukan pernyataan Umi.

Agus kemudian mengomentari lagi, pihak keluarga sama sekali tidak mempermasalahkan kapan dan di mana Imam Samudera akan dieksekusi. Bagi keluarga, kata Agus, hidup dan mati adalah sebuah takdir yang tak bisa dielakkan oleh manusia manapun. Termasuk bagi keluarga Imam Samudera.

"Pihak keluarga Imam Samudera tak mau mendahului takdir. Umi kemudian menyatakan kepada saya, bila memang TPM ingin mengajukan PK, silahkan saja karena itu bagian dari hukum manusia. Umi tidak mau, bila memang itu (eksekusi terjadi) dilaksanakan, dikemudian hari ada hukum dunia yang kemudian dilanggar. Umi hanya berpegang pada takdir yang akan ditentukan oleh Allah SWT dan bukan karena pengumuman Kejaksaan Agung yang akan melakukan eksekusi awal bulan depan nanti. Apalagi, persisnya kapan, kita semua juga belum tahu kan," papar Agus Setiawan.

Sumber: Kompas

0 komentar :

Tulisan Terkait: