Seorang ibu mengaku ke polisi di AS telah menyimpan jasad 2 putri adopsinya di sebuah alat pendingin sejak Februari lalu. Polisi yakin Renee Bowman (43) bertanggungjawab terhadap kematian 2 putri adopsinya itu.
Kasus ini terbongkar saat polisi menelusuri laporan kekerasan terhadap anak yang disampaikan oleh tetangga Renee Bowman. Dengan berbekal surat penanahan, polisi kemudian menggeledah kediaman Bowman dan menemukan jasad 2 putrinya itu, Sabtu (27/9), telah terbungkus rapat di dalam bongkahan es.
Ke para penyidik, Bowman mengaku sempat menetap bersama putrinya itu di Maryland selatan selama sekitar 7 bulan sebelum akhirnya pindah ke Washington. "Kami yakin ibu, yang telah mengadopsi 2 anak itu, bertanggungjawab dalam kasus ini," kata Letnan Bobby Jones dari kantor Calvert County Sheriff.
Hasil otopsi lebih lanjut masih diperlukan bagi penyidik untuk menentukan apakah jasad yang ditemukan di freezer tersebut adalah 2 putri adopsi Bowman yang berusia 9 dan 11 tahun. Kasus kriminal Bowman itu terbongkar setelah putri terkecilnya (7) berhasil melarikan diri dari sebuah kamar yang terkunci dan melompat keluar rumah dari sebuah jendela di lantai 2 rumah tersebut.
Anak perempuan yang juga hasil adopsi ini melarikan diri dengan kaus yang dipenuhi dengan noda darah dan faeces. Seorang tetangga kemudian mengganti kaus anak tersebut dan melaporkan kasus kekerasan ini ke polisi lewat nomor telpon 911.
Putri bungsu Bowman melarikan diri saat ibunya itu pergi ke District of Columbia. Anak perempuan ini mengaku ke polisi tak tahan dengan pukulan yang terus diterima dari ibunya itu.
Bowman menjelaskan telah memukul putri bungsunya itu dengan hak sepatu. Akibat tindakannya itu, Bowman terjerat pasal hukum penganiayaan anak tingkat pertama.
Bowman menjelaskan ke para penyidik bahwa jasad yang ada di freezer kediamannya telah dipindahkan ke Lusby dari kediaman di Rockville yang berjarak sekitar 60 mil Februari lalu. Polisi sedang menyelidiki apakah kematian kedua putri adopsi Bowman terjadi di Rockville atau Lusby, sekitar 50 mil tenggara Washington, D.C.
Sumber: Kompas
0 komentar :
Posting Komentar