Beragam cara ditempuh orang untuk mudik ke kampung halamannya. Mulai dengan menggunakan jasa angkutan umum, mobil pribadi, bus, kereta api (KA) maupun sepeda motor. Tapi, bagaimana jika mudik dengan sepeda kayuh seperti yang dilakukan Eko Cipto (36).
Eko merupakan warga Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Brebes mungkin bisa dibilang aneh. Demi berkumpul dengan keluarga untuk merayakan Lebaran bersama, pria yang masih melajang ini memberanikan diri untuk mudik dengan sepeda kayuh dari Jakarta menuju Brebes.
Menurutnya, salah satu alasan utama mudik dengan sepeda karena kecintaannya terhadap olah raga bersepeda. Alasan itulah yang membuatnya mampu mengayuh sepeda selama dua hari dua malam. "Saya senang naik sepeda. Karena, bersepeda itu mengasyikan," kata Eko ditemui di Brebes, Kamis (2/10/2008).
Eko menuturkan, dirinya memulai perjalanan dari Jakarta pada Sabtu dini hari (27/9/2008) lalu. Bersama seorang temannya, Witro (30) warga Randudongkal, Kabupaten Pemalang, perjalanannya dimulai dari Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. Selanjutnya, mereka menempuh rute Kalimalang dan Lemah Abang hingga masuk ke jalur Pantura Brebes.
Selama melakukan perjalanan, Eko menuturkan tidak ada persiapan khusus. Hanya beberapa perbekalan yang dibawanya, seperti jas hujan, rompi, pompa ban, dan ban dalam serta luar. "Barang-barang perbekalan ini saya bawa untuk antisipasi barangkali sepeda mengalami pecah ban," jelasnya.
Sedangkan untuk menjaga kondisi fisiknya, Eko mengaku harus istirahat setiap 1,5 jam sekali. Hal itu dilakukan guna mengembalikan kebugaran fisiknya. Dia mencatat, sebanyak 17 kali istirahat yang dilakukannya selama perjalanan dari Jakarta menuju Brebes.
Sumber: Okezone
Eko merupakan warga Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Brebes mungkin bisa dibilang aneh. Demi berkumpul dengan keluarga untuk merayakan Lebaran bersama, pria yang masih melajang ini memberanikan diri untuk mudik dengan sepeda kayuh dari Jakarta menuju Brebes.
Menurutnya, salah satu alasan utama mudik dengan sepeda karena kecintaannya terhadap olah raga bersepeda. Alasan itulah yang membuatnya mampu mengayuh sepeda selama dua hari dua malam. "Saya senang naik sepeda. Karena, bersepeda itu mengasyikan," kata Eko ditemui di Brebes, Kamis (2/10/2008).
Eko menuturkan, dirinya memulai perjalanan dari Jakarta pada Sabtu dini hari (27/9/2008) lalu. Bersama seorang temannya, Witro (30) warga Randudongkal, Kabupaten Pemalang, perjalanannya dimulai dari Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. Selanjutnya, mereka menempuh rute Kalimalang dan Lemah Abang hingga masuk ke jalur Pantura Brebes.
Selama melakukan perjalanan, Eko menuturkan tidak ada persiapan khusus. Hanya beberapa perbekalan yang dibawanya, seperti jas hujan, rompi, pompa ban, dan ban dalam serta luar. "Barang-barang perbekalan ini saya bawa untuk antisipasi barangkali sepeda mengalami pecah ban," jelasnya.
Sedangkan untuk menjaga kondisi fisiknya, Eko mengaku harus istirahat setiap 1,5 jam sekali. Hal itu dilakukan guna mengembalikan kebugaran fisiknya. Dia mencatat, sebanyak 17 kali istirahat yang dilakukannya selama perjalanan dari Jakarta menuju Brebes.
Sumber: Okezone
0 komentar :
Posting Komentar