WARGA Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nuta Tenggara Timur (NTT), Heboh. Pasalnya, seekor ternak babi milik Roreju Dakarmo (45), warga kelurahan itu, beranak babi berkepala seperti kepala manusia.
Babi milik Roreju sebenarnya beranak ekor, selain satu berkepala mirip manusia, satu berkepala seperti kepala monyet . Hanya dua ekor anak babi dari empat anak yang dilahirkan memiliki kondisi tubuh yang normal.
Seperti disaksikan di Noelbaki, sekitar 40 kilo meter arah Timur Kota Kupang, Jumat lalu, warga Naibonat dan sekitarnya memadati rumah kediaman Roreju Dakarmo. Kehadiran warga ini hanya untuk menyaksikan peristiwa unik pada ternak babi yang baru pertama kali terjadi di wilayah ini.
Menurut sejumlah warga yang ditemui di tempat itu, mereka tidak mengira hal seperti itu bisa terjadi di wilayah mereka. Tetapi apakah ini merupakan tanda-tanda alam atau yang lainnya, warga mengaku tidak tahu pasti. Menurut sejumlah warga mereka tidak merasa takut dengan peristiwa lahirnya anak babi berkepala seperti kepala manusia tersebut, cuma merasa aneh saja.
Anak babi yang berkepala seperti kepala manusia itu tampak bentuk kepalanya bulat. Anak babi ini berwarna kulit putih. Anak babi ini memiliki mulut dan dua telinga seperti manusia namun tidak mempunyai hidung dan tidak mempunyai mata.
Bagian badan dan kakinya seperti anak babi normal hanya tidak memiliki dinding perut sehingga organ dalam perutnya termasuk hati dan jantung tertumpah keluar. Karena kondisi yang demikian, beberapa jam setelah dilahirkan anak babi ini langsung mati.
Sementara seekor anak babi yang lain berwarna kulit hitam tapi bagian kepalanya tampak seperti kepala monyek atau kera. Pada bagian dahinya tampak memerah. Sementara bagian tubuh lainnya terlihat normal sebagaimana seekor anak babi. Anak babi berbentuk kepala seperti monyet ini masih hidup. Sementara dua anak babi lainnya hidup normal dan dibiarkan menyusui pada induknya di kandang yang terbuat dari dinding kayu. Dua anak babi yang tidak normal itu semuanya jantan.
Pemilik babi, Roreju menjelaskan, ia memelihara induk babi itu sejak 25 Desember 2006. Dan kelahiran kali ini merupakan kelahiran yang pertama bagi ternak babi piaraannya itu. “Babi saya ini adalah jenis babi banpres. Bukan babi lokal. Babi dengan warna kulit loreng-loreng putih hitam. babi ini beranak tadi malam (Kamis),” kata Roreju.
Menurut Rorejo, babi betina induk miliknya melahirkan setelah ia kawinkan dengan babi jantan dengan jenis yang sama. Sehingga ia pun mereasa heran mengapa bisa terjadi seperti itu. “Selama saya pelihara babi, sejak saya masih di Timor-Timur, karena saya eks pengungsi Timor Timur, baru kali ini saya alami hal seperti ini. Saya tidak mengerti apakah ini adalah tanda-tanda jaman atau tanda-tanda alam,” kata Dukarmo.
Sumber: alcapone-network.co.cc
0 komentar :
Posting Komentar