Istri Bambang Trihatmodjo, Mayangsari, akan mudik ke kota kelahirannya, Purwokerto, dengan naik kereta mewah bertarif Rp 12 juta untuk sekali jalan. Mayang akan berangkat mudik akhir bulan ini. Ki Sigit Adji Sabdoprijono (41), kakak Mayang, membenarkan adiknya akan berlebaran di Purwokerto. Namun, Sigit yang dihubungi melalui telepon semalam tidak tahu apakah Mayang akan mudik naik kereta api.
Foto: Mayangsari (Internet)
Sigit juga menjawab tidak tahu ketika ditanya apakah Mayang akan mudik bersama sang suami, Bambang Trihatmodjo. ”Tapi bisa saja mudik dengan Mas Bambang,” katanya. Sementara itu, sumber Warta Kota di PT Kereta Api (KA) mengatakan, sebuah gerbong mewah telah dipesan untuk tujuan Purwokerto untuk keberangkatan akhir September ini. Pemesan gerbong itu adalah seorang pengusaha. ”Bisa saja Mayang yang pesan, tetapi atas nama orang lain,” katanya.
Gerbong mewah tersebut adalah kereta wisata. PT KA memiliki tiga gerbong wisata yang disewakan kepada umum, termasuk dalam musim mudik tahun ini. Para penyewa gerbong wisata adalah perusahaan dan perorangan. Penyewa perorangan terdiri atas artis, pejabat, dan pengusaha. Bagi Mayang, perjalanan Purwokerto-Jakarta dengan kereta api, sekitar enam jam, pernah dilakukan pada 1 April 2008.
Saat itu, Mayang bersama suami serta anaknya, Bambang Trihatmodjo dan Khirani Siti Hartina Trihatmodjo (Khiran), naik kereta api dari Stasiun KA Purwokerto. Mereka kembali ke Jakarta setelah merayakan ulang tahun Khiran di Purwokerto. Pesta ulang tahun Khiran disebut-sebut berbiaya Rp 1 miliar.
Langganan artis
Kereta wisata adalah produk premium PT KA. Kereta ini sangat istimewa dan fasilitasnya lebih mewah daripada kereta kelas eksekutif. Di dalam gerbong kereta wisata ada minibar, kamar mandi, kursi, televisi 29 inci, dan DVD player sehingga penumpang bisa memutar film atau berkaraoke.
Gerbong KA Wisata bisa dicarter untuk bepergian ke kota-kota di Pulau Jawa, tentu saja yang ada jalur kereta apinya, termasuk di musim mudik. Selama ini, sebagian besar penyewa kereta wisata itu untuk tujuan ke Yogyakata, Solo, dan Purwokerto.
Kepala Humas PT KA Daop I Jakarta Akhmad Sujadi mengatakan, layanan kereta wisata sekelas dengan kereta argo (eksekutif). Bahkan, dalam beberapa segi, layanan kereta wisata di atas kereta argo, misalnya kapasitas tempat duduk. Jika satu gerbong KA Argo tempat duduknya 64, di gerbong kereta wisata ada 22 tempat duduk.
PT KA memiliki tiga kereta wisata, yakni kereta Nusantara, Bali, dan Toraja. Interior kereta Nusantara menggambarkan seni dan keindahan berbagai daerah di Nusantara. Kereta ini berkapasitas 19 tempat duduk plus kamar tidur yang cukup untuk dua orang.Pada kereta wisata Bali, sesuai namanya, ukiran dan lukisan bernuansa pulau Dewata mendominasi ruang dalamnya. Kereta ini memiliki 22 tempat duduk eksklusif dalam dua ruangan dengan pembagian 16 tempat duduk di meeting room dan sisanya di ruang khusus. Sedangkan gerbong Toraja yang dihiasi ukiran dan lukisan Toraja berkapasitas 22 tempat duduk.
Menurut Sujadi, selama ini penyewa kereta-kereta wisata adalah artis, pejabat, dan perusahaan. Artis yang pernah menyewa kereta wisata antara lain Alya Rohali. Untuk mudik tahun ini, menurut Sujadi, baru ada satu pemesanan kereta wisata. Alya Rohali memanfaatkan libur panjang Maret kemarin berlibur bersama keluarga ke Solo. Alya dan keluarganya, total 30-an orang, berlibur ke Solo dengan naik kereta wisata.
”Saya bosan naik pesawat. Selain itu, cuaca sedang tidak mendukung. Sekarang kan sedang musim hujan. Di pemberitaan banyak pesawat tergelincir. Kali ini, kami mau naik kereta saja biar ramai. Kami menyewa satu gerbong. Ini pertama kali karena moment seperti ini jarang sekali kita dapatkan,” kata Alya di Stasiun KA Gambir, saat itu.
Menurut Sujadi, jadwal keberangkatan kereta wisata sama dengan kereta reguler. Dengan kata lain, gerbong yang eksklusif itu dirangkaikan ke kereta reguler. ”Jadi waktu keberangkatan sesuai jadwal KA reguler,” jelasnya.
Tarif sewa kereta wisata tersebut berlaku untuk satu perjalanan. Tarif termahal adalah rute Jakarta-Surabaya, yakni Rp 12 juta, sedangkan rute Jakarta-Yogyakarta maupun Solo tarifnya Rp 10 juta. Untuk trip Jakarta-Bandung atau Jakarta-Cirebon tarifnya Rp 6 juta.
Tarif tersebut dihitung berdasarkan tujuan akhir kereta reguler yang menggandeng kereta wisata itu. Jadi, misalnya Mayang menyewa kereta wisata tujuan Purwokerto, tapi dia minta digandeng kereta yang tujuan akhirnya Surabaya, maka Mayang harus membayar Rp 12 juta.
Sumber: www.kompase.com
Foto: Mayangsari (Internet)
Sigit juga menjawab tidak tahu ketika ditanya apakah Mayang akan mudik bersama sang suami, Bambang Trihatmodjo. ”Tapi bisa saja mudik dengan Mas Bambang,” katanya. Sementara itu, sumber Warta Kota di PT Kereta Api (KA) mengatakan, sebuah gerbong mewah telah dipesan untuk tujuan Purwokerto untuk keberangkatan akhir September ini. Pemesan gerbong itu adalah seorang pengusaha. ”Bisa saja Mayang yang pesan, tetapi atas nama orang lain,” katanya.
Gerbong mewah tersebut adalah kereta wisata. PT KA memiliki tiga gerbong wisata yang disewakan kepada umum, termasuk dalam musim mudik tahun ini. Para penyewa gerbong wisata adalah perusahaan dan perorangan. Penyewa perorangan terdiri atas artis, pejabat, dan pengusaha. Bagi Mayang, perjalanan Purwokerto-Jakarta dengan kereta api, sekitar enam jam, pernah dilakukan pada 1 April 2008.
Saat itu, Mayang bersama suami serta anaknya, Bambang Trihatmodjo dan Khirani Siti Hartina Trihatmodjo (Khiran), naik kereta api dari Stasiun KA Purwokerto. Mereka kembali ke Jakarta setelah merayakan ulang tahun Khiran di Purwokerto. Pesta ulang tahun Khiran disebut-sebut berbiaya Rp 1 miliar.
Langganan artis
Kereta wisata adalah produk premium PT KA. Kereta ini sangat istimewa dan fasilitasnya lebih mewah daripada kereta kelas eksekutif. Di dalam gerbong kereta wisata ada minibar, kamar mandi, kursi, televisi 29 inci, dan DVD player sehingga penumpang bisa memutar film atau berkaraoke.
Gerbong KA Wisata bisa dicarter untuk bepergian ke kota-kota di Pulau Jawa, tentu saja yang ada jalur kereta apinya, termasuk di musim mudik. Selama ini, sebagian besar penyewa kereta wisata itu untuk tujuan ke Yogyakata, Solo, dan Purwokerto.
Kepala Humas PT KA Daop I Jakarta Akhmad Sujadi mengatakan, layanan kereta wisata sekelas dengan kereta argo (eksekutif). Bahkan, dalam beberapa segi, layanan kereta wisata di atas kereta argo, misalnya kapasitas tempat duduk. Jika satu gerbong KA Argo tempat duduknya 64, di gerbong kereta wisata ada 22 tempat duduk.
PT KA memiliki tiga kereta wisata, yakni kereta Nusantara, Bali, dan Toraja. Interior kereta Nusantara menggambarkan seni dan keindahan berbagai daerah di Nusantara. Kereta ini berkapasitas 19 tempat duduk plus kamar tidur yang cukup untuk dua orang.Pada kereta wisata Bali, sesuai namanya, ukiran dan lukisan bernuansa pulau Dewata mendominasi ruang dalamnya. Kereta ini memiliki 22 tempat duduk eksklusif dalam dua ruangan dengan pembagian 16 tempat duduk di meeting room dan sisanya di ruang khusus. Sedangkan gerbong Toraja yang dihiasi ukiran dan lukisan Toraja berkapasitas 22 tempat duduk.
Menurut Sujadi, selama ini penyewa kereta-kereta wisata adalah artis, pejabat, dan perusahaan. Artis yang pernah menyewa kereta wisata antara lain Alya Rohali. Untuk mudik tahun ini, menurut Sujadi, baru ada satu pemesanan kereta wisata. Alya Rohali memanfaatkan libur panjang Maret kemarin berlibur bersama keluarga ke Solo. Alya dan keluarganya, total 30-an orang, berlibur ke Solo dengan naik kereta wisata.
”Saya bosan naik pesawat. Selain itu, cuaca sedang tidak mendukung. Sekarang kan sedang musim hujan. Di pemberitaan banyak pesawat tergelincir. Kali ini, kami mau naik kereta saja biar ramai. Kami menyewa satu gerbong. Ini pertama kali karena moment seperti ini jarang sekali kita dapatkan,” kata Alya di Stasiun KA Gambir, saat itu.
Menurut Sujadi, jadwal keberangkatan kereta wisata sama dengan kereta reguler. Dengan kata lain, gerbong yang eksklusif itu dirangkaikan ke kereta reguler. ”Jadi waktu keberangkatan sesuai jadwal KA reguler,” jelasnya.
Tarif sewa kereta wisata tersebut berlaku untuk satu perjalanan. Tarif termahal adalah rute Jakarta-Surabaya, yakni Rp 12 juta, sedangkan rute Jakarta-Yogyakarta maupun Solo tarifnya Rp 10 juta. Untuk trip Jakarta-Bandung atau Jakarta-Cirebon tarifnya Rp 6 juta.
Tarif tersebut dihitung berdasarkan tujuan akhir kereta reguler yang menggandeng kereta wisata itu. Jadi, misalnya Mayang menyewa kereta wisata tujuan Purwokerto, tapi dia minta digandeng kereta yang tujuan akhirnya Surabaya, maka Mayang harus membayar Rp 12 juta.
Sumber: www.kompase.com
0 komentar :
Posting Komentar