Kabar gembira untuk Anda penggemar Manchester United, terutama Ryan Giggs. Gelandang asal Wales ini baru saja meluncurkan film mengenai perjalanan hidupnya bersama "Setan Merah".
Ryan Giggs - True Red, begitulah judul film yang mengisahkan 17 tahun perjalanan karier Giggs di Old Trafford. Dalam waktu dekat, film itu bakal didistribusikan dalam keping DVD.
Acara peluncuran film itu sendiri berlangsung di Printworks yang menghadirkan sejumlah pemain MU dan selebriti lain. Carlos Tevez, Cristiano Ronaldo, Wes Brown, Rio Ferdinand, Anderson, Nani, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Park Ji-Sung, Dimitar Berbatov, Owen Hargreaves, Jonny Evans, John O'Shea, dan Michael Carrick hadir di acara tersebut. Dengan hiasan karpet merah, acara peluncuran itu berlangsung cukup mewah. Itu semua diadakan demi menghormati jasa-jasa pemain sayap kiri itu bersama MU.
Giggs sendiri merasa senang diperlakukan bak seorang pahlawan di Manchester. Ia mengaku tidak menyangka bakal menjadi bagian "Setan Merah" karena kariernya di sepak bola diawali dari klub sekolah di Salford, daerah kecil di Manchester Raya. Ia kemudian bergabung dengan tim muda MU tapi tak sedikit pun ia bakal menyangka akan bermain seumur hidup di Old Trafford dan namanya disejajarkan dengan legenda MU sebelumnya, antara lain David Gill dan Bryan Robson.
"Ketika orang-orang menyebut namaku sebagai legenda klub, rasanya sungguh hebat, terutama untuk orang sepertiku yang pindah ke Salford pada usia 7 tahun, besar di sana, bermain untuk Salford Boys, lalu ke Manchester United. Kamu tidak bisa membayangkannya," kata Giggs.
Bryan Robson sendiri tak sekadar mengacukan jempol bagi Giggs, ia juga menjadikannya contoh yang baik bagi anak-anak muda yang ingin sukses menjadi pesepak bola profesional. Bintang musik rock Ian Brown dan Liam Fray yang hadir pada acara tersebut bahkan mengakuinya sebagai Giggs merupakan pemain terbesar dalam sejarah MU.
Soal peran Giggs bersama MU, bintang televisi Ralf Little bahkan menyatakan Giggs "lebih merah" dibandingkan "Setan Merah" itu sendiri. Maka, dalam narasinya soal "True Red" di film itu, ia bilang, "Pengaruh Ryan terhadap klub tidak dapat diukur. Kadang mereka bermain buruk, itu biasanya karena mereka kehilangan Ryan Giggs."
Sumber: Kompas
Ryan Giggs - True Red, begitulah judul film yang mengisahkan 17 tahun perjalanan karier Giggs di Old Trafford. Dalam waktu dekat, film itu bakal didistribusikan dalam keping DVD.
Acara peluncuran film itu sendiri berlangsung di Printworks yang menghadirkan sejumlah pemain MU dan selebriti lain. Carlos Tevez, Cristiano Ronaldo, Wes Brown, Rio Ferdinand, Anderson, Nani, Patrice Evra, Nemanja Vidic, Park Ji-Sung, Dimitar Berbatov, Owen Hargreaves, Jonny Evans, John O'Shea, dan Michael Carrick hadir di acara tersebut. Dengan hiasan karpet merah, acara peluncuran itu berlangsung cukup mewah. Itu semua diadakan demi menghormati jasa-jasa pemain sayap kiri itu bersama MU.
Giggs sendiri merasa senang diperlakukan bak seorang pahlawan di Manchester. Ia mengaku tidak menyangka bakal menjadi bagian "Setan Merah" karena kariernya di sepak bola diawali dari klub sekolah di Salford, daerah kecil di Manchester Raya. Ia kemudian bergabung dengan tim muda MU tapi tak sedikit pun ia bakal menyangka akan bermain seumur hidup di Old Trafford dan namanya disejajarkan dengan legenda MU sebelumnya, antara lain David Gill dan Bryan Robson.
"Ketika orang-orang menyebut namaku sebagai legenda klub, rasanya sungguh hebat, terutama untuk orang sepertiku yang pindah ke Salford pada usia 7 tahun, besar di sana, bermain untuk Salford Boys, lalu ke Manchester United. Kamu tidak bisa membayangkannya," kata Giggs.
Bryan Robson sendiri tak sekadar mengacukan jempol bagi Giggs, ia juga menjadikannya contoh yang baik bagi anak-anak muda yang ingin sukses menjadi pesepak bola profesional. Bintang musik rock Ian Brown dan Liam Fray yang hadir pada acara tersebut bahkan mengakuinya sebagai Giggs merupakan pemain terbesar dalam sejarah MU.
Soal peran Giggs bersama MU, bintang televisi Ralf Little bahkan menyatakan Giggs "lebih merah" dibandingkan "Setan Merah" itu sendiri. Maka, dalam narasinya soal "True Red" di film itu, ia bilang, "Pengaruh Ryan terhadap klub tidak dapat diukur. Kadang mereka bermain buruk, itu biasanya karena mereka kehilangan Ryan Giggs."
Sumber: Kompas
0 komentar :
Posting Komentar