25 Agustus 2008

Wajib Kondom di Gude, Dua Bulan Habis 11 Ribu Biji

Tingkat pengunaan kondom di lokalisasi Gude, Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meningkat tajam dalam dua bulan terakhir. Hal tersebut terjadi akibat pengelola dan penghuni menerapkan wajib kondom bagi semua yang masuk ke lokalisasi tersebut.

Program Manager Yayasan Bambu Nusantara, sebuah LSM yang fokus pada kegiatan HIV/AIDS Titik S, di Madiun, Minggu (24/8) mengatakan, sesuai dengan data penjualan kondom selama dua bulan terakhir mencapai 11 ribu kondom lebih. Padahal pada bulan-bulan sebelumnya kurang dari 5000 kondom. "Ini adalah kemajuan yang cukup siginifikan. Masyararat dan penghuni lokalisasi telah paham dengan risiko yang diakibatkan dari perilaku menyimpang. Dengan demikian risiko terkena penyakit akan menurun," katanya.

Menurut dia, penerapan wajib kondom bagi pendatang di lokalisasi Gude diterapkan mulai tanggal 1 Juni 2008 yang lalu. Dengan diterapkan wajib kondom tingkat penyebaran penyakit terutama Penyakit Menular Seksual (PMS) turun drastis.

Sebelum dilakukan wajib kondom, jumlah penghuni yang terkena PMS mencapai 80 persen dari total penghuni kurang lebih 125 orang. Setelah wajib kondom diterapkan, mengalami penurunan 20 persen dibadingkan pada sebelum di wajibkan memakai kondom. "Selain diwajibkan memakai kondom, setiap pekan seluruh penghuni lokalisasi Gude diperiksa kesehatannya oleh tim kesehatan. Pemeriksanan dilakukan secara menyeluruh termasuk mendeteksi masuknya virus HIV/AIDS," katanya disela perayaan Agustusan di lokalisasi Gude.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk memasyaratkan pemakaian kondom, selain melibatkan seluruh penghuni lokalisasi Gude juga melibatkan petugas parkir yang berada di pintu masuk lokalisasi. Setiap orang yang masuk diwajibkan membeli kondom. "Kami terus memantau pemakaian kondom. Panghuni sendiri juga mendukung program wajib kondom. Mereka juga menolak melayani pelanggan jika tidak memakai kondom," katanya.

Pihaknya berharap program wajib kondom terus dilakukan. Dengan demikian penyebaran PMS maupun HIV/AIDS di wilayah Madiun dan sekitarnya bisa ditekan. Sementara itu, Petugas Medis Klinik Anggrek, Susilowati mengatakan, pengecekan kondisi penghuni lokalisasi dilakukan secara rutin. Biasanya penghuni mendatangi klinik yang telah disiapkan untuk melayani seluruh penghuni lokalisasi.

"Kalau mereka tidak datang ke klini, maka kami yang akan mendatangi mereka. Selama ini program tes kesehatan telah berjalan lancar dan didukung sepenuhnya oleh penghuni," katanya.


0 komentar :

Tulisan Terkait: